LuckyDelapan News.
Selain faktor fisik, RD juga menyoroti permainan bola-bola panjang pasukannya.
SELASA, 22 NOVEMBER 2011, 02:10 WIB
Toto Pribadi, Jonathan Pandapotan
VIVAnews - Pelatih Timnas SEA GamesIndonesia, Rahmad Darmawan, membeberkan beberapa faktor penyebab kekalahan Indonesia dari Malaysia di final SEA Games XXVI. Selain faktor fisik, RD juga menyoroti permainan bola-bola panjang pasukannya.
RD sendiri mengaku telah menginstruksikan Titus Bonai dan kawan-kawan mengubah ciri permainan mereka itu di babak kedua melawan Malaysia. Namun, usaha itu tetap tak mampu membongkar pertahanan Malaysia dan Garuda Muda harus menelan kekalahan dalam drama adu penalti.
Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin 21 November 2011, Merah Putih sempat unggul terlebih dulu melalui Gunawan Dwi Cahyo. Namun Malaysia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Omar Mohd Asrarudin.
Pada akhirnya, timnas Indonesia kalah dalam babak adu penalti setelah tendangan Gunawan Dwi Cahyo dan Ferdinand Sinaga gagal menjebol gawang kiper Khairul Fahmi Che Mat.
"Yang pertama, kita mengawali satu pertandingan dengan cukup menjanjikan dengan mencetak gol di awal-awal permainan. Namun, setelah kita mencetak gol, saya pikir banyak pemain mungkin mengira semuanya akan mudah. Namun, ternyata itu terbalik. Kita malah justru seperti mau mengamankan skor 1-0 sampai akhir. Pemain sangat takut melakukanbuild up. Padahal, kita bisa lakukan possesion yang mungkin lebih baik lagi," kata RD seusai pertandingan.
"Namun, ketika itu terjadi pemain mulai melakukan long passing dan secara umum kita kalah. Kalau kita main long passing dengan Malaysia, kita kalah. Makanya babak kedua berakhir tadi dengan skor 1-1 saya masih merasa beruntung. Jujur karena Malaysia punya kans yang bagus untuk bisa mengalahkan kita di babak pertama."
"Babak kedua saya mulai mengingatkan anak-anak untuk tidak menggunakan bola-bolalong passing langsung dari kiper. Tapi kita harus build up. Sebetulnya sudah cukup efektif karena beberapa kali kita melakukan tekanan," jelasnya.
Meski demikian, hal ini ternyata tak cukup untuk membongkar barikade pertahanan Malaysia. Hingga babak perpanjangan waktu berakhir, Malaysia mampu mempertahankan kedudukan 1-1 dan mereka kemudian sukses menekuk sayap Garuda Muda di babak adu penalti.
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menambah panjang masa paceklik emas dari cabang sepakbola di pentas SEA Games. Sebagai runner-up, Indonesia pun harus puas dengan medali perak saja. (kd)
• VIVAnewsBertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin 21 November 2011, Merah Putih sempat unggul terlebih dulu melalui Gunawan Dwi Cahyo. Namun Malaysia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Omar Mohd Asrarudin.
Pada akhirnya, timnas Indonesia kalah dalam babak adu penalti setelah tendangan Gunawan Dwi Cahyo dan Ferdinand Sinaga gagal menjebol gawang kiper Khairul Fahmi Che Mat.
"Yang pertama, kita mengawali satu pertandingan dengan cukup menjanjikan dengan mencetak gol di awal-awal permainan. Namun, setelah kita mencetak gol, saya pikir banyak pemain mungkin mengira semuanya akan mudah. Namun, ternyata itu terbalik. Kita malah justru seperti mau mengamankan skor 1-0 sampai akhir. Pemain sangat takut melakukanbuild up. Padahal, kita bisa lakukan possesion yang mungkin lebih baik lagi," kata RD seusai pertandingan.
"Namun, ketika itu terjadi pemain mulai melakukan long passing dan secara umum kita kalah. Kalau kita main long passing dengan Malaysia, kita kalah. Makanya babak kedua berakhir tadi dengan skor 1-1 saya masih merasa beruntung. Jujur karena Malaysia punya kans yang bagus untuk bisa mengalahkan kita di babak pertama."
"Babak kedua saya mulai mengingatkan anak-anak untuk tidak menggunakan bola-bolalong passing langsung dari kiper. Tapi kita harus build up. Sebetulnya sudah cukup efektif karena beberapa kali kita melakukan tekanan," jelasnya.
Meski demikian, hal ini ternyata tak cukup untuk membongkar barikade pertahanan Malaysia. Hingga babak perpanjangan waktu berakhir, Malaysia mampu mempertahankan kedudukan 1-1 dan mereka kemudian sukses menekuk sayap Garuda Muda di babak adu penalti.
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menambah panjang masa paceklik emas dari cabang sepakbola di pentas SEA Games. Sebagai runner-up, Indonesia pun harus puas dengan medali perak saja. (kd)
0 comments:
Post a Comment