LuckyDelapan News
"Orang-orang kami tak menganut sistem kerja konvensional. Semua staf berada di lapangan."
JUM'AT, 4 NOVEMBER 2011, 13:21 WIB
Anggi Kusumadewi, Mohammad Adam
VIVAnews – Direktur New7Wonders, Jean Paul de La Fuente, menjelaskan soal tudingan alamat palsu kantornya di Zurich, Swiss, seperti yang pernah dituduhkan Duta Besar RI untuk Swiss Djoko Susilo dan Wakil Menteri Kebudaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar.
“Alamat yang di Zurich itu memang merupakan museum milik keluarga Weber. Tapi betul kami berkantor di alamat itu. Silakan temui kami di alamat tersebut, tapi dengan janji terlebih dulu, karena kami tidak selalu berada di kantor,” kata Paul dalam telekonferensi via Skype di Aula Kantor Pusat PMI, Jumat 4 November 2011.
Telekonferensi ini digelar oleh Tim Pendukung Kemenangan Komodo, untuk menjawab polemik seputar keikutsertaan Komodo dalam kompetisi 7 keajaiban dunia yang diselenggarakan oleh N7W. Dalam telekonferensi ini, Paul menjawab langsung pertanyaan para wartawan Indonesia.
Paul menegaskan, pegawai-pegawai N7W memang tidak selalu berada di kantor. “Orang-orang kami tidak menganut sistem kerja konvensional yang hanya bekerja secara administratif dengan kertas-kertas kerja. Bagi kami, semua staf harus berada di lapangan. Untuk berkomunikasi dan berinteraksi, bisa menggunakan teknologi seperti internet dan telepon,” terang Paul.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, N7W memiliki 2 alamat, satu alamat pos dan satu alamat kantor di Zurich, Swiss, itu. Sebelumnya, Dubes RI di Swiss Djoko Susilo mengatakan, N7W adalah yayasan palsu. “Ini yayasan abal-abal. Kami sudah tongkrongi sehari penuh, tidak juga ditemukan orang-orangnya. Tidak ada satu pun orang di Swiss, atau minimal tetangga yang berada di dekat situ, yang mengenal yayasan New7Wonders,” kata Djoko, Selasa 1 November 2011 kemarin.
Paul menyatakan, organisasi N7W adalah organisasi resmi yang diakui pemerintah Swiss. “Silakan datang ke kantor pendaftaran catatan milik pemerintah. Dokumen-dokumen kami tercatat di kantor region Zurich,” ujarnya.
Paul juga menambahkan, Dubes Djoko sama sekali tidak pernah menghubungi N7W. “Duta besar tersebut sekali pun tidak pernah menghubungi kami untuk minta klarifikasi,” kata dia. (umi)
• VIVAnews“Alamat yang di Zurich itu memang merupakan museum milik keluarga Weber. Tapi betul kami berkantor di alamat itu. Silakan temui kami di alamat tersebut, tapi dengan janji terlebih dulu, karena kami tidak selalu berada di kantor,” kata Paul dalam telekonferensi via Skype di Aula Kantor Pusat PMI, Jumat 4 November 2011.
Telekonferensi ini digelar oleh Tim Pendukung Kemenangan Komodo, untuk menjawab polemik seputar keikutsertaan Komodo dalam kompetisi 7 keajaiban dunia yang diselenggarakan oleh N7W. Dalam telekonferensi ini, Paul menjawab langsung pertanyaan para wartawan Indonesia.
Paul menegaskan, pegawai-pegawai N7W memang tidak selalu berada di kantor. “Orang-orang kami tidak menganut sistem kerja konvensional yang hanya bekerja secara administratif dengan kertas-kertas kerja. Bagi kami, semua staf harus berada di lapangan. Untuk berkomunikasi dan berinteraksi, bisa menggunakan teknologi seperti internet dan telepon,” terang Paul.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, N7W memiliki 2 alamat, satu alamat pos dan satu alamat kantor di Zurich, Swiss, itu. Sebelumnya, Dubes RI di Swiss Djoko Susilo mengatakan, N7W adalah yayasan palsu. “Ini yayasan abal-abal. Kami sudah tongkrongi sehari penuh, tidak juga ditemukan orang-orangnya. Tidak ada satu pun orang di Swiss, atau minimal tetangga yang berada di dekat situ, yang mengenal yayasan New7Wonders,” kata Djoko, Selasa 1 November 2011 kemarin.
Paul menyatakan, organisasi N7W adalah organisasi resmi yang diakui pemerintah Swiss. “Silakan datang ke kantor pendaftaran catatan milik pemerintah. Dokumen-dokumen kami tercatat di kantor region Zurich,” ujarnya.
Paul juga menambahkan, Dubes Djoko sama sekali tidak pernah menghubungi N7W. “Duta besar tersebut sekali pun tidak pernah menghubungi kami untuk minta klarifikasi,” kata dia. (umi)
0 comments:
Post a Comment