Saat memperbaiki tali penyangga jembatan, arus lalu lintas tidak dihentikan.
MINGGU, 27 NOVEMBER 2011, 12:28 WIB
Antique
VIVAnews - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengungkapkan bahwa bencana runtuhnya Jembatan Kartanegara terjadi saat sedang mengalami perbaikan.
Perbaikan yang dilakukan Sabtu, 26 November 2011 itu merupakan kegiatan pemeliharaan yang dianggarkan hingga Rp2 miliar dan sudah mendapatkan persetujuan Bupati Kukar, Rita Widyasari.
Bupati Kukar Rita Widyasari melalui Kabag Humas Pemkab Kutai Kartanegara, Sri Wahyuni, mengatakan pada hari pertama pemeliharaan itu petugas mulai melakukan penyetingan terhadap tali penahan jembatan. Namun, saat proses dilakukan petugas tak menghentikan arus lalu lintas yang memasuki jam-jam sibuk.
Petugas, dia menambahkan, hanya menutup sebagian badan jalan dan menjadikan jalur dua arah itu menjadi satu arah dengan sistem buka tutup.
Bupati Kukar Rita Widyasari melalui Kabag Humas Pemkab Kutai Kartanegara, Sri Wahyuni, mengatakan pada hari pertama pemeliharaan itu petugas mulai melakukan penyetingan terhadap tali penahan jembatan. Namun, saat proses dilakukan petugas tak menghentikan arus lalu lintas yang memasuki jam-jam sibuk.
Petugas, dia menambahkan, hanya menutup sebagian badan jalan dan menjadikan jalur dua arah itu menjadi satu arah dengan sistem buka tutup.
"Nah, petaka terjadi ketika jembatan tak sanggup menahan beban maksimal. Ditambah lagi kekuatan jembatan berkurang lantaran tali penyangganya sedang mengalami perbaikan," ujarnya dalam keterangan pers di Pemkab Kukar, Minggu 27 November 2011.
Sri melanjutkan, badan jalan turun dan tiang penyangga kendor, sehingga mengurangi kekuatan jembatan.
Dia menuturkan, sebelum terjadinya bencana memang sudah ada pergeseran dengan badan jalan. Sebab itu, dilakukan pemeliharaan jembatan untuk mengembalikan setingan jembatan seperti semula.
Sementara itu, Rita mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan mengenai kondisi jembatan sebelum terjadinya runtuhan tersebut.
Sri melanjutkan, badan jalan turun dan tiang penyangga kendor, sehingga mengurangi kekuatan jembatan.
Dia menuturkan, sebelum terjadinya bencana memang sudah ada pergeseran dengan badan jalan. Sebab itu, dilakukan pemeliharaan jembatan untuk mengembalikan setingan jembatan seperti semula.
Sementara itu, Rita mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan mengenai kondisi jembatan sebelum terjadinya runtuhan tersebut.
Bahkan, dia menambahkan, pemeriksaan itu juga dilakukan oleh tim investigasi yang diturunkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. (Laporan: Ikram, Kutai Kartanegara, art)
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment