• LuckyDelapaNews
Kerjasama ini termasuk latihan untuk pasukan khusus.
ddd
( ANTARA/Yusran Uccang)
VIVAnews - Wakil Presiden Boediono menerima kedatangan Sekretaris Negara untuk Pertahanan Inggris, Philip Hammond, di kantor Wapres, Jakarta, Rabu 16 Januari 2013. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhyono beberapa waktu lalu.
Boediono dan Hammond membahas sejumlah masalah terkait program kerjasama kedua negara terkait bidang pertahanan. Menurut Menteri Pertahanan Purnomo, salah satu yang menjadi fokus pembahasan adalah masalah pemberantasan terorisme.
"Tadi saya jelaskan bahwa di dalam pemberantasan terorisme ini kami mempunyai ASEAN Defence Minister plus delapan. September ini kita akan membuat suatu latihan gabungan untuk ke-18 negara," kata Purnomo yang hadir mendampingi Wapres dalam pertemuan itu. Rencananya, latihan gabungan ini akan dilaksanakan di Sentul, Bogor.
Inggris tidak ikut tetapi mereka menyatakan keinginannya untuk menjadi pengamat. Terkait permintaan itu Menhan akan meminta izin dulu kepada negara-negara yang tergabung dalam kelompok ini, boleh atau tidak.
Purnomo menyebutkan selain negara-negara ASEAN, delapan negara lain yang tergabung antara lain Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Korea, China, India, Selandia Baru, dan Australia. Kerjasama dalam bidang pemberantasan terorisme, menurutnya lebih dari kapasitas politik.
"Jadi nanti kerjasamanya termasuk untuk pelatihan dan juga pasukan khusus, Kopassus, karena mereka memang sangat memperhatikan pemberantasan terorisme," ujarnya.
Wapres Boediono memberikan beberapa arahan terkait kerjasama ini, terutama untuk Peace Keeping Operation. Purnomo mengatakan Indonesia dan Inggris akan saling bertukar pengalaman dalam mengemban misi perdamaian serta mempersiapkan pasukan siaga untuk berbagai kegiatan.
Inggris juga akan membantu Indonesia dalam penyediaan sarana pusat bahasa, termasuk bantuan untuk alat-alat laboratorium. Tiga hal lainnya yang disiapkan terkait kerjasama ini antara lain Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia, dan military kit. (eh)
Boediono dan Hammond membahas sejumlah masalah terkait program kerjasama kedua negara terkait bidang pertahanan. Menurut Menteri Pertahanan Purnomo, salah satu yang menjadi fokus pembahasan adalah masalah pemberantasan terorisme.
"Tadi saya jelaskan bahwa di dalam pemberantasan terorisme ini kami mempunyai ASEAN Defence Minister plus delapan. September ini kita akan membuat suatu latihan gabungan untuk ke-18 negara," kata Purnomo yang hadir mendampingi Wapres dalam pertemuan itu. Rencananya, latihan gabungan ini akan dilaksanakan di Sentul, Bogor.
Inggris tidak ikut tetapi mereka menyatakan keinginannya untuk menjadi pengamat. Terkait permintaan itu Menhan akan meminta izin dulu kepada negara-negara yang tergabung dalam kelompok ini, boleh atau tidak.
Purnomo menyebutkan selain negara-negara ASEAN, delapan negara lain yang tergabung antara lain Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Korea, China, India, Selandia Baru, dan Australia. Kerjasama dalam bidang pemberantasan terorisme, menurutnya lebih dari kapasitas politik.
"Jadi nanti kerjasamanya termasuk untuk pelatihan dan juga pasukan khusus, Kopassus, karena mereka memang sangat memperhatikan pemberantasan terorisme," ujarnya.
Wapres Boediono memberikan beberapa arahan terkait kerjasama ini, terutama untuk Peace Keeping Operation. Purnomo mengatakan Indonesia dan Inggris akan saling bertukar pengalaman dalam mengemban misi perdamaian serta mempersiapkan pasukan siaga untuk berbagai kegiatan.
Inggris juga akan membantu Indonesia dalam penyediaan sarana pusat bahasa, termasuk bantuan untuk alat-alat laboratorium. Tiga hal lainnya yang disiapkan terkait kerjasama ini antara lain Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia, dan military kit. (eh)
© VIVA.co.id |
• LuckyDelapaNews
0 comments:
Post a Comment