• ParadiseBOX
Dipijat Saat Buang Air Kecil di Bangkok
Khao San Road (Foto: ekkamaihotels)
KEHIDUPAN malam di Bangkok tak boleh dilewatkan. Bar-bar dan klub yang ada di kota ini sudah terkenal di kalangan turis asing, dan selalu ramai di kala malam menjelang.
Belum ke Bangkok kalau belum mencicipi kehidupan malamnya. Bar-bar yang menarik bisa Anda temukan di wilayah Khao San Road, Patpong, Sukhumvit ataupun Silom. Selain menyajikan musik meriah dan pertunjukan lady boy yang khas, ada pula hal aneh yang bisa Anda temukan di tempat ini.
Beberapa klub dan bar di Bangkok memiliki tukang pijat profesional yang dengan senang hati akan memijat Anda bila merasa lelah. Anehnya, tukang pijat ini muncul ketika Anda sedang berada di kamar kecil! Meski aneh, beberapa wisatawan mengaku sembuh dari pengaruh alkohol setelah dipijat. Sekali pijat, biayanya 20 Baht atau sekira Rp6.000 saja.
Belum ke Bangkok kalau belum mencicipi kehidupan malamnya. Bar-bar yang menarik bisa Anda temukan di wilayah Khao San Road, Patpong, Sukhumvit ataupun Silom. Selain menyajikan musik meriah dan pertunjukan lady boy yang khas, ada pula hal aneh yang bisa Anda temukan di tempat ini.
Beberapa klub dan bar di Bangkok memiliki tukang pijat profesional yang dengan senang hati akan memijat Anda bila merasa lelah. Anehnya, tukang pijat ini muncul ketika Anda sedang berada di kamar kecil! Meski aneh, beberapa wisatawan mengaku sembuh dari pengaruh alkohol setelah dipijat. Sekali pijat, biayanya 20 Baht atau sekira Rp6.000 saja.
Petualangan Ekstrem Ngemil Serangga Super Aneh
Jajanan serangga di Thailand (Foto: CNN)
INI bisa Anda temukan di mana saja di Asia Tenggara, terutama Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Uji nyali tidak perlu dengan petualangan ekstrem, tes keberanian Anda dengan kudapan superaneh ini.
Di pasar-pasar Bangkok, Vietnam, dan Kamboja, Anda dapat dengan mudah menemukan penjaja makanan yang menjual serangga sebagai camilan. Belalang, jangkrik, kumbang, kalajengking, hingga ulat sutra goreng ataupun mentah bisa Anda beli.
Meski terdengar aneh, ternyata banyak turis yang menggemari kudapan serangga. Serangga ini biasanya disajikan dengan saus pedas atau dimakan begitu saja mentah-mentah. Hati-hati, kalau salah memakannya Anda bisa tersedak karena kaki serangga!
Di pasar-pasar Bangkok, Vietnam, dan Kamboja, Anda dapat dengan mudah menemukan penjaja makanan yang menjual serangga sebagai camilan. Belalang, jangkrik, kumbang, kalajengking, hingga ulat sutra goreng ataupun mentah bisa Anda beli.
Meski terdengar aneh, ternyata banyak turis yang menggemari kudapan serangga. Serangga ini biasanya disajikan dengan saus pedas atau dimakan begitu saja mentah-mentah. Hati-hati, kalau salah memakannya Anda bisa tersedak karena kaki serangga!
Merekam Jejak Penyiksaan Pemerintah Thailand di Suan Rom
The Correction’s Museum of Bangkok (Foot: copintehhood)
BANGKOK, surga backpacker yang terkenal dengan wisata kuil dan pusat perbelanjaan yang murah. Mau sedikit nyentrik saat berkunjungi ke Bangkok? Datang saja ke Museum Penyiksaan!
The Correction’s Museum of Bangkok atau lebih dikenal dengan nama Suan Rom adalah museum yang menampilkan metode-metode penyiksaan Kerajaan Thailand di masa Ayutthaya. Museum ini terletak di sebuah taman yang dulunya adalah penjara.
Di museum ini, Anda bisa melihat alat-alat penyiksaan tahanan mengerikan yang digunakan oleh Pemerintah Thailand di masa lampau. Selain itu, Anda bisa mengetahui sejarah penyiksaan dan sampai kapan hal ini dilakukan di Thailand. Berani?
The Correction’s Museum of Bangkok atau lebih dikenal dengan nama Suan Rom adalah museum yang menampilkan metode-metode penyiksaan Kerajaan Thailand di masa Ayutthaya. Museum ini terletak di sebuah taman yang dulunya adalah penjara.
Di museum ini, Anda bisa melihat alat-alat penyiksaan tahanan mengerikan yang digunakan oleh Pemerintah Thailand di masa lampau. Selain itu, Anda bisa mengetahui sejarah penyiksaan dan sampai kapan hal ini dilakukan di Thailand. Berani?
Meresapi Suasana Perang di Kamboja, Pilih Bazooka atau Granat?
mencoba bazooka di Kamboja (Foto: grashopper)
KAMBOJA pernah memiliki sejarah perang di masa lalu. Belum lagi kedekatan lokasinya dengan Vietnam yang membuat negara ini mau tak mau terlibat dalam Perang Vietnam pada 1970an.
Kini, Kamboja telah menjadi negara damai yang aman untuk dikunjungi. Namun, Anda masih bisa merasakan sisa-sisa peperangan di negara ini.
Selain mengunjungi museum sejarah ataupun perang, hal lain yang menarik untuk dilakukan di Kamboja adalah menembakkan bazooka ataupun senjata berat lainnya. Banyak senjata peninggalan perang yang disewakan kepada turis yang ingin mencobanya.
Bila ingin mencoba senjata besar, seperti bazooka ataupun granat, Anda bisa pergi ke area hutan yang lebih terpencil. Dengan uang Rp3 juta, Anda bisa mencoba menembak sapi dengan senjata roket! Bila Anda merasa hal tersebut terlalu sadis, di setiap kota biasanya ada penyewaan senjata yang lebih ringan, seperti senjata AK 47 ataupun pistol K50, dengan target tembakan yang biasa saja.
Kini, Kamboja telah menjadi negara damai yang aman untuk dikunjungi. Namun, Anda masih bisa merasakan sisa-sisa peperangan di negara ini.
Selain mengunjungi museum sejarah ataupun perang, hal lain yang menarik untuk dilakukan di Kamboja adalah menembakkan bazooka ataupun senjata berat lainnya. Banyak senjata peninggalan perang yang disewakan kepada turis yang ingin mencobanya.
Bila ingin mencoba senjata besar, seperti bazooka ataupun granat, Anda bisa pergi ke area hutan yang lebih terpencil. Dengan uang Rp3 juta, Anda bisa mencoba menembak sapi dengan senjata roket! Bila Anda merasa hal tersebut terlalu sadis, di setiap kota biasanya ada penyewaan senjata yang lebih ringan, seperti senjata AK 47 ataupun pistol K50, dengan target tembakan yang biasa saja.
Melihat si Leher Panjang di Pedalaman Thailand
Perempuan Desa Padaung Karen yang patuh pada tradisi (Foto: cnngo)
MENJELAJAHI pedalaman thailand dengan tacking tidak hanya dapat menikmati pemandangan pegunungan, hutan, atau air terjun yang indah-indah. Anda juga dapat mengenal lebih dekat suku-suku pedalaman Thailand, dan kehidupan tradisional dan sederhana yang membawa keunikan tersendiri.
Salah satu suku yang menarik di Thailand adalah Suku Karen. Suku Karen terkenal dengan lehernya yang panjang, melebihi panjang leher manusia normal lainnya. Kok bisa?
Kaum wanita suku ini mengenakan banyak kalung di lehernya, hingga membuat leher mereka panjang, sebagai tanda kecantikan. Jadi, semakin panjang lehernya, semakin cantik wanita tersebut.
Suku Karen adalah suku yang memiliki jumlah anggota suku terbesar di Thailand. Dengan jumlah 28 ribu orang, suku Karen dikelilingi pegunungan dan dataran tinggi di bagian utara, dan tengah Thailand.
Rumah mereka terbuat dari bambu dan berbentuk panggung di mana bagian bawah dari panggung digunakan untuk tempat tinggal hewan-hewan ternak. Wanita suku Karen adalah penenun terbaik se-Thailand, sementara kaum lelakinya lebih fokus dalam pertanian.
Dulu, suku Karen adalah penganut Animisme, namun kini sebagian penduduk mereka telah beragama kristen. Suku yang sangat menghormati tetua desa dan leluhurnya ini juga terkenal sangat kooperatif serta menjalin kehidupan yang damai dengan suku-suku lainnya.
Salah satu suku yang menarik di Thailand adalah Suku Karen. Suku Karen terkenal dengan lehernya yang panjang, melebihi panjang leher manusia normal lainnya. Kok bisa?
Kaum wanita suku ini mengenakan banyak kalung di lehernya, hingga membuat leher mereka panjang, sebagai tanda kecantikan. Jadi, semakin panjang lehernya, semakin cantik wanita tersebut.
Suku Karen adalah suku yang memiliki jumlah anggota suku terbesar di Thailand. Dengan jumlah 28 ribu orang, suku Karen dikelilingi pegunungan dan dataran tinggi di bagian utara, dan tengah Thailand.
Rumah mereka terbuat dari bambu dan berbentuk panggung di mana bagian bawah dari panggung digunakan untuk tempat tinggal hewan-hewan ternak. Wanita suku Karen adalah penenun terbaik se-Thailand, sementara kaum lelakinya lebih fokus dalam pertanian.
Dulu, suku Karen adalah penganut Animisme, namun kini sebagian penduduk mereka telah beragama kristen. Suku yang sangat menghormati tetua desa dan leluhurnya ini juga terkenal sangat kooperatif serta menjalin kehidupan yang damai dengan suku-suku lainnya.
Sadis! Menonton Festival Debus di Malaysia
Festival Thaipusam, Malaysia (Foto: BBC)
MALAYSIA ternyata juga memiliki banyak festival tahunan yang menarik banyak wisatawan. Salah satunya adalah Festival Thaipusam, yang merupakan semacam pertunjukan debus di Indonesia yang melibatkan alat-alat berbahaya.
Thaipusam adalah festival umat Hindu yang paling populer di Malaysia, yang menandai hari dimana putra Dewa Siwa, Muruga, diberikan perintah untuk menghancurkan tiga setan Asura. Festival ini mempertunjukkan tindikan tubuh di lidah, pipi dan mulut berulang kali, mirip seperti pertunjukan debus.
Umat Hindu di Malaysia membutuhkan waktu 48 hari untuk mempersiapkan festival ini, yang diadakan pada pertengahan Januari hingga pertengahan Februari, ketika bulan purnama ke 10 menurut kalender Tamil. Persiapan pesta ini termasuk diet spesial serta ritual membersihkan diri, tidur di lantai dan juga ibadah harian.
Festival ini mengambil tempat di Gua Batu. Ribuan orang akan darang mengucap syukur kepada Muruga, yang dipercaya sebagai Dewa Perang. Di dalam gua ini banyak terdapat monyet-monyet yang berkeliaran liar.
Tontonan utama festival ini adalah menggendong kereta perak Dewa Muruga, dari kuil Sri Mahamariamman di Kuala Lumpur menuju gua batu. Kereta ini memiliki berat sekitar 350 kilogram.
Para umat Hindu yang berpartisipasi dalam festival ini akan terlihat seperti berperilaku masokis, sebagai pemenuhan atas doa-doa yang dijawab. Mereka mengaitkan kulit satu sama lain dengan menggunakan peniti, lalu juga menindik kulit dengan banyak anting yang dihias bulu burung merak dan bunga-bunga.
Mereka terlihat seperti dalam keadaan trans atau kesurupan, lalu kemudian diakhiri dengan mengobatinya dengan jus lemon dan abu suci.
Thaipusam adalah festival umat Hindu yang paling populer di Malaysia, yang menandai hari dimana putra Dewa Siwa, Muruga, diberikan perintah untuk menghancurkan tiga setan Asura. Festival ini mempertunjukkan tindikan tubuh di lidah, pipi dan mulut berulang kali, mirip seperti pertunjukan debus.
Umat Hindu di Malaysia membutuhkan waktu 48 hari untuk mempersiapkan festival ini, yang diadakan pada pertengahan Januari hingga pertengahan Februari, ketika bulan purnama ke 10 menurut kalender Tamil. Persiapan pesta ini termasuk diet spesial serta ritual membersihkan diri, tidur di lantai dan juga ibadah harian.
Festival ini mengambil tempat di Gua Batu. Ribuan orang akan darang mengucap syukur kepada Muruga, yang dipercaya sebagai Dewa Perang. Di dalam gua ini banyak terdapat monyet-monyet yang berkeliaran liar.
Tontonan utama festival ini adalah menggendong kereta perak Dewa Muruga, dari kuil Sri Mahamariamman di Kuala Lumpur menuju gua batu. Kereta ini memiliki berat sekitar 350 kilogram.
Para umat Hindu yang berpartisipasi dalam festival ini akan terlihat seperti berperilaku masokis, sebagai pemenuhan atas doa-doa yang dijawab. Mereka mengaitkan kulit satu sama lain dengan menggunakan peniti, lalu juga menindik kulit dengan banyak anting yang dihias bulu burung merak dan bunga-bunga.
Mereka terlihat seperti dalam keadaan trans atau kesurupan, lalu kemudian diakhiri dengan mengobatinya dengan jus lemon dan abu suci.
Pesta Pora di Surga Backpacker Dunia
Vang Vieng, Laos (Foto: CNN)
DI Laos terdapat sebuah desa kecil yang ramai dikunjungi wisatawan, yaitu desa Vang Vieng. Desa ini dikenal sebagai surganya para backpacker.
Desa Vang Vieng di Laos awalnya merupakan sebuah desa wisata yang memiliki pemandangan indah dan suasana tenang. Desa ini terletak di Provinsi Vientiane, sekira empat jam perjalanan dari Ibu Kota Laos, Vientiane. Sejak dulu, desa ini memang telah menjadi pusat para backpacker dari Eropa dan Australia.
Dulu, setiap pekan pasti ada saja pembangunan guest house baru di Vang Vieng. Sehingga desa ini dipenuhi bar, kafe, serta penginapan yang setiap harinya memasang musik-musik keras. Daya tarik Vang Vieng kini adalah bir dan narkotika, yang bisa didapatkan dengan harga sangat murah di hampir semua bar dan kafe yang ada di desa ini.
Atraksi utama di desa ini adalah berenang di Sungai Nam Song menggunakan ban renang besar (tubing), dan menurut tempat penyewaan ban tersebut, setiap harinya ada lebih dari 500 ban yang disewakan. setiap harinya jalanan di desa ini dipenuhi para wisatawan yang mabuk-mabukan dan berpakaian tidak pantas serta berpesta semalaman suntuk.
Backpacker ini menghabiskan setidaknya dua pekan hingga sebulan di Desa Vang Vieng. Mereka bahkan bekerja di bar dan kafe untuk mendapatkan penginapan serta minuman gratis sepuasnya. Sayangnya, sejak aktivitas tubing dilarang pemerintah karena berbahaya, Vang Vieng menjadi semakin sepi dari backpacker asing.
Desa Vang Vieng di Laos awalnya merupakan sebuah desa wisata yang memiliki pemandangan indah dan suasana tenang. Desa ini terletak di Provinsi Vientiane, sekira empat jam perjalanan dari Ibu Kota Laos, Vientiane. Sejak dulu, desa ini memang telah menjadi pusat para backpacker dari Eropa dan Australia.
Dulu, setiap pekan pasti ada saja pembangunan guest house baru di Vang Vieng. Sehingga desa ini dipenuhi bar, kafe, serta penginapan yang setiap harinya memasang musik-musik keras. Daya tarik Vang Vieng kini adalah bir dan narkotika, yang bisa didapatkan dengan harga sangat murah di hampir semua bar dan kafe yang ada di desa ini.
Atraksi utama di desa ini adalah berenang di Sungai Nam Song menggunakan ban renang besar (tubing), dan menurut tempat penyewaan ban tersebut, setiap harinya ada lebih dari 500 ban yang disewakan. setiap harinya jalanan di desa ini dipenuhi para wisatawan yang mabuk-mabukan dan berpakaian tidak pantas serta berpesta semalaman suntuk.
Backpacker ini menghabiskan setidaknya dua pekan hingga sebulan di Desa Vang Vieng. Mereka bahkan bekerja di bar dan kafe untuk mendapatkan penginapan serta minuman gratis sepuasnya. Sayangnya, sejak aktivitas tubing dilarang pemerintah karena berbahaya, Vang Vieng menjadi semakin sepi dari backpacker asing.
Berpetualang di Desa Ular Vietnam
Berbagai bentuk ular yang akan dikonsumsi (Foto: ivarhagendoorn)
VIETNAM, negara yang memiliki sejarah peperangan yang cukup panjang terkenal dengan wisata sejarahnya. Namun, ada satu destinasi wisata yang unik di Vietnam.
Para penggemar kisah masa lalu pasti senang mengunjungi Vietnam untuk melihat peninggalan-peninggalan perang yang banyak terdapat di penjuru negeri ini. Lanjutkan pula perjalanan menuju destinasi wisata yang unik di Vietnam. Tempat tersebut adalah Le Mat, sebuah desa kecil yang terletak di distrik Long Bien, tidak jauh dari Ibu Kota Vietnam, Hanoi.
Desa ini unik karena terkenal dengan tradisinya: menangkap ular. Bahkan anak kecil di desa ini sudah dapat menangkap ular. Karena itulah, desa ini dijuluki Desa Ular.
Tidak hanya terkenal karena bakat menangkap ularnya, warga desa ini juga terkenal piawai menyajikan makanan dengan bahan dasar ular. Karenanya, banyak terdapat restoran ular di desa ini. Setiap hari ke-27 setelah bulan purnama ketiga setiap tahun, desa ini mengadakan Festival Ular dengan memertunjukkan tarian ular dan berbagai kebudayaan setempat lainnya.
Ular yang biasa digunakan untuk dijadikan masakan adalah ular sawah dan ular kobra, yang terkadang disajikan hidup-hidup. Para tamu dapat melihat bagaimana ular ini disiapkan. Ular akan disayat hidup-hidup, kemudian jantung dan empedunya akan ditaruh dalam gelas. Bagian tubuh lain dari ular akan dimasak dengan cara berbeda untuk 10 jenis masakan; dibakar, digoreng, direbus, dikukus, dan lain-lain.
Jenis olahan ular lain yang populer di desa ini adalah alkohol ular. Minuman ini diyakini menyehatkan dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Meskipun terdengar aneh dan menyeramkan, desa ini kerap dikunjungi wisatawan asing, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa yang penasaran dengan makanan yang terbuat dari ular.
Para penggemar kisah masa lalu pasti senang mengunjungi Vietnam untuk melihat peninggalan-peninggalan perang yang banyak terdapat di penjuru negeri ini. Lanjutkan pula perjalanan menuju destinasi wisata yang unik di Vietnam. Tempat tersebut adalah Le Mat, sebuah desa kecil yang terletak di distrik Long Bien, tidak jauh dari Ibu Kota Vietnam, Hanoi.
Desa ini unik karena terkenal dengan tradisinya: menangkap ular. Bahkan anak kecil di desa ini sudah dapat menangkap ular. Karena itulah, desa ini dijuluki Desa Ular.
Tidak hanya terkenal karena bakat menangkap ularnya, warga desa ini juga terkenal piawai menyajikan makanan dengan bahan dasar ular. Karenanya, banyak terdapat restoran ular di desa ini. Setiap hari ke-27 setelah bulan purnama ketiga setiap tahun, desa ini mengadakan Festival Ular dengan memertunjukkan tarian ular dan berbagai kebudayaan setempat lainnya.
Ular yang biasa digunakan untuk dijadikan masakan adalah ular sawah dan ular kobra, yang terkadang disajikan hidup-hidup. Para tamu dapat melihat bagaimana ular ini disiapkan. Ular akan disayat hidup-hidup, kemudian jantung dan empedunya akan ditaruh dalam gelas. Bagian tubuh lain dari ular akan dimasak dengan cara berbeda untuk 10 jenis masakan; dibakar, digoreng, direbus, dikukus, dan lain-lain.
Jenis olahan ular lain yang populer di desa ini adalah alkohol ular. Minuman ini diyakini menyehatkan dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Meskipun terdengar aneh dan menyeramkan, desa ini kerap dikunjungi wisatawan asing, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa yang penasaran dengan makanan yang terbuat dari ular.
Menonton Pertunjukan Transgender di Bangkok
Salah satu bar di pat Pong, Bangkok (Foto: philkhamoua)
ASIA Tenggara memiliki keeksotisan yang khas yang membuatnya digemari wisatawan asing. Ragam budaya dan tradisi yang tak biasa menjadikan Asia Tenggara kawasan wisata yang unik.
Berikut macam-macam wisata unik dan aneh di Asia Tenggara, seperti dikutip dari Grasshopper:
Menonton Pertunjukan Transgender di Bangkok
Bangkok terkenal sebagai kota yang bebas, industri operasi pergantian kelamin biasa terjadi di kota tersebut. Transgender yang "lahir" di Bangkok sudah terkenal di seluruh dunia karena kecantikannya yang bahkan mengalahkan wanita tulen!
Transgender ini mendominasi dunia hiburan di Bangkok, salah satunya adalah Ping Pong Show. Pertunjukan ini wajib Anda saksikan bila berkunjung ke Bangkok, namun bila sanggup menyaksikannya!
Ping Pong show adalah pertunjukan dimana para wanita ataupun transgender menggunakan alat kelaminnya untuk menahan atau dijadikan sebuah alat pertunjukan semacam debus. Pertunjukan ini kerap dikaitkan dengan industri perdagangan wanita.
Biasanya, Ping Pong Show ramai dipertunjukkan di wilayah Pat Pong, yang ramai dengan dunia malamnya. Beberapa bar di Phuket dan Pattaya juga menyediakan pertunjukan ini. Hati-hati, jangan coba-coba tiru pertunjukan itu sendiri!
Berikut macam-macam wisata unik dan aneh di Asia Tenggara, seperti dikutip dari Grasshopper:
Menonton Pertunjukan Transgender di Bangkok
Bangkok terkenal sebagai kota yang bebas, industri operasi pergantian kelamin biasa terjadi di kota tersebut. Transgender yang "lahir" di Bangkok sudah terkenal di seluruh dunia karena kecantikannya yang bahkan mengalahkan wanita tulen!
Transgender ini mendominasi dunia hiburan di Bangkok, salah satunya adalah Ping Pong Show. Pertunjukan ini wajib Anda saksikan bila berkunjung ke Bangkok, namun bila sanggup menyaksikannya!
Ping Pong show adalah pertunjukan dimana para wanita ataupun transgender menggunakan alat kelaminnya untuk menahan atau dijadikan sebuah alat pertunjukan semacam debus. Pertunjukan ini kerap dikaitkan dengan industri perdagangan wanita.
Biasanya, Ping Pong Show ramai dipertunjukkan di wilayah Pat Pong, yang ramai dengan dunia malamnya. Beberapa bar di Phuket dan Pattaya juga menyediakan pertunjukan ini. Hati-hati, jangan coba-coba tiru pertunjukan itu sendiri!
• ParadiseBOX
0 comments:
Post a Comment