LuckyDelapan News.
Ada empat sasaran bom molotov, yakni, toko, rumah tinggal, masjid, dan ibadah Hindu.
Imam Al-Khoei Foundation yang diserang di New York (Reuters)
VIVAnews - Kepolisian New York sedang menyelidiki kasus serangan bom molotov pada Minggu, 1 Desember 2011 malam. Termasuk yang diarahkan ke sebuah masjid yang berisi 75 orang, dan sebuah tempat ibadah Hindu. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden itu.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, Senin kemarin menandatangani perintah agar penegak hukum mendampingi investigasi yang dilakukan kepolisian Kota New York. Gubernur menekankan, serangan tersebut "melawan apa yang kami perjuangkan sebagai orang New York dan orang Amerika".
"Serangan seperti ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita yang terbuka dan inklusif. Kita harus melakukannya. Semua bisa kita lakukan untuk memastikan, New York tetap menjadi tempat yang aman dan toleran untuk semua," kata Cuomo.
Dewan Hubungan Islam-Amerika juga mengutuk aksi tersebut.
Polisi menyebut, serangan molotov terjadi selama dua jam di Borough Queens. Satu bom meledak di sebuah toko, menyebabkan kerusakan. Bom lainnya dilemparkan ke sebuah rumah tinggal, penghuni rumah lolos di tengah api yang membakar.
Target ketiga adalah Imam al-Khoei Foundation, organisasi Syiah yang menyediakan layanan pendidikan, pemakaman, konseling, dan haji.
Saat serangan terjadi, ada 75 sampai 80 jamaah berada di dalam masjid. Beberapa dari mereka berusaha memadamkan api yang membakar bagian atas pintu, sampai pemadam kebakaran datang.
"Kami tidak tahu siapa yang melakukannya, dan tak bisa menuduh siapapun. Biarkan polisi yang menanganinya," kata Imam, Maan Alsahlani, seperti dimuat Reuters Selasa 3 Januari 2012.
Dia menambahkan, ini adalah serangan pertama terhadap masjid tersebut. "Bahkan pasca peristiwa 11 September, tak satupun orang yang menyerang tempat ini," kata Alsahlani mengacu pada ketegangan pasca teror dahsyat tersebut.
Dewan Hubungan Islam-Amerika dan kelompok pendukung HAM Islam meminta polisi meningkatkan keamanan di masjid. "Serangan terhadap rumah ibadah di negara ini harus dikutuk oleh semua orang Amerika. Dan harus diselidiki dan dituntut menggunakan segala sumber daya hukum yang ada," kata juru bicara Dewan Hubungan Islam-Amerika, Ibrahim Hooper dalam sebuah pernyataan.
Sementara, serangan keempat terjadi di sebuah rumah yang sedang menyelenggarakan ritual Hindu.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, Senin kemarin menandatangani perintah agar penegak hukum mendampingi investigasi yang dilakukan kepolisian Kota New York. Gubernur menekankan, serangan tersebut "melawan apa yang kami perjuangkan sebagai orang New York dan orang Amerika".
"Serangan seperti ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita yang terbuka dan inklusif. Kita harus melakukannya. Semua bisa kita lakukan untuk memastikan, New York tetap menjadi tempat yang aman dan toleran untuk semua," kata Cuomo.
Dewan Hubungan Islam-Amerika juga mengutuk aksi tersebut.
Polisi menyebut, serangan molotov terjadi selama dua jam di Borough Queens. Satu bom meledak di sebuah toko, menyebabkan kerusakan. Bom lainnya dilemparkan ke sebuah rumah tinggal, penghuni rumah lolos di tengah api yang membakar.
Target ketiga adalah Imam al-Khoei Foundation, organisasi Syiah yang menyediakan layanan pendidikan, pemakaman, konseling, dan haji.
Saat serangan terjadi, ada 75 sampai 80 jamaah berada di dalam masjid. Beberapa dari mereka berusaha memadamkan api yang membakar bagian atas pintu, sampai pemadam kebakaran datang.
"Kami tidak tahu siapa yang melakukannya, dan tak bisa menuduh siapapun. Biarkan polisi yang menanganinya," kata Imam, Maan Alsahlani, seperti dimuat Reuters Selasa 3 Januari 2012.
Dia menambahkan, ini adalah serangan pertama terhadap masjid tersebut. "Bahkan pasca peristiwa 11 September, tak satupun orang yang menyerang tempat ini," kata Alsahlani mengacu pada ketegangan pasca teror dahsyat tersebut.
Dewan Hubungan Islam-Amerika dan kelompok pendukung HAM Islam meminta polisi meningkatkan keamanan di masjid. "Serangan terhadap rumah ibadah di negara ini harus dikutuk oleh semua orang Amerika. Dan harus diselidiki dan dituntut menggunakan segala sumber daya hukum yang ada," kata juru bicara Dewan Hubungan Islam-Amerika, Ibrahim Hooper dalam sebuah pernyataan.
Sementara, serangan keempat terjadi di sebuah rumah yang sedang menyelenggarakan ritual Hindu.
Meski belum menangkap pelaku. Polisi sudah memiliki petunjuk. Tersangka pelaku bom diduga adalah pria mengendarai kendaraan sport berwarna perak. Dia menggunakan bom molotov sejenis di tiga sasaran: menggunakan botol gelas, wadah Frappuccino, Starbucks. (adi)
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment