LuckyDelapan News.
Ini diungkap dalam laporan terbaru World Economic Forum.
VIVAnews - Laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF) mengungkapkan fenomena serangan dunia maya (cyber attacks) kini telah menjadi salah satu risiko terbesar yang bakal dihadapi kalangan pebisnis dan pemerintahan.
Laporan berjudul Global Risks 2012 ini meneliti sebanyak 50 risiko global di wilayah ekonomi, lingkungan, geopolitik, lingkungan masyarakat, dan teknologi. Survei dilakukan terhadap sekitar 460 ahli dari kalangan industri, pemerintah, dan ahli spesialis.
Lembaga internasional ini menyimpulakn serangan di dunia maya menempati urutan keempat dalam 5 risiko terbesar dunia.
Tiga urutan teratas lainnya adalah disparitas pendapatan, ketidakseimbangan fiskal yang kronis, dan meningkatnya emisi gas rumah kaca. Sementara posisi kelima diduduki oleh masalah krisis pasokan air bersih.
Para ahli menyatakan, ketakutan terbesar mereka terhadapi risiko terbesar dunia adalah serangan dunia maya. Aksi ini dikhawatirkan bisa mengakibatkan tidak berfungsinya sistem pembangkit listrik, pasokan air, dan kondisi kritis sistem lainnya.
Namun, beruntung para ahli memperkirakan serangan dunia maya pada kehidupan masyarakat relatif rendah.
Chief Risk Officer dari perusahaan asuransi di Zurich, Swiss, Steve Wilson seperti dikutipVIVAnews dari laman dailymail.co.uk, Jumat, 13 Januari 2012 mengatakan, perhatian terbesar WEF saat ini adalah kompleksitas pada keamanan internet.
Laporan WEF ini memprediksikan kondisi risiko global hingga 10 tahun mendatang. Pada saat itu, kecepatan pertumbuhan teknologi diperkirakan semakin pesat dan upaya pengamanan sangat sulit dilakukan.
Berkas WEF juga mengatakan dunia digital yang lebih sehat diperlukan untuk menjamin stabilitas perekonomia duniada keseimbangan kekuatan. WEF juga mengundang investor untuk menggali lebih dalam kerentanan dunia digital. (umi)
• VIVAnewsLaporan berjudul Global Risks 2012 ini meneliti sebanyak 50 risiko global di wilayah ekonomi, lingkungan, geopolitik, lingkungan masyarakat, dan teknologi. Survei dilakukan terhadap sekitar 460 ahli dari kalangan industri, pemerintah, dan ahli spesialis.
Lembaga internasional ini menyimpulakn serangan di dunia maya menempati urutan keempat dalam 5 risiko terbesar dunia.
Tiga urutan teratas lainnya adalah disparitas pendapatan, ketidakseimbangan fiskal yang kronis, dan meningkatnya emisi gas rumah kaca. Sementara posisi kelima diduduki oleh masalah krisis pasokan air bersih.
Para ahli menyatakan, ketakutan terbesar mereka terhadapi risiko terbesar dunia adalah serangan dunia maya. Aksi ini dikhawatirkan bisa mengakibatkan tidak berfungsinya sistem pembangkit listrik, pasokan air, dan kondisi kritis sistem lainnya.
Namun, beruntung para ahli memperkirakan serangan dunia maya pada kehidupan masyarakat relatif rendah.
Chief Risk Officer dari perusahaan asuransi di Zurich, Swiss, Steve Wilson seperti dikutipVIVAnews dari laman dailymail.co.uk, Jumat, 13 Januari 2012 mengatakan, perhatian terbesar WEF saat ini adalah kompleksitas pada keamanan internet.
Laporan WEF ini memprediksikan kondisi risiko global hingga 10 tahun mendatang. Pada saat itu, kecepatan pertumbuhan teknologi diperkirakan semakin pesat dan upaya pengamanan sangat sulit dilakukan.
Berkas WEF juga mengatakan dunia digital yang lebih sehat diperlukan untuk menjamin stabilitas perekonomia duniada keseimbangan kekuatan. WEF juga mengundang investor untuk menggali lebih dalam kerentanan dunia digital. (umi)
0 comments:
Post a Comment