• LuckyDelapan News
Angka kelahiran bayi sangat rendah, usia tua semakin meningkat jumlahnya.
• VIVAnews • LuckyDelapan News
VIVAnews - Jepang diperkirakan akan mengalami penurunan angka penduduk secara drastis, yaitu sebesar 30 persen hingga tahun 2060. Sebab, sebagian besar populasi Jepang terdiri dari lansia, sementara angka kelahiran bayi masih sangat rendah.
Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Masyarakat Jepang, populasi Jepang yang saat ini berjumlah 128 juta orang diperkirakan menyusut hingga 86,74 juta.
Dilansir dari CNN, Senin, 30 Januari 2011, data ini diperoleh dari organisasi riset kementerian yang meramalkan pertumbuhan demografi selama 50 tahun mendatang per lima tahun sekali. Organisasi bernama Institut Kependudukan nasional dan Riset Keamanan Sosial ini juga memproyeksikan jumlah lansia berusia 65 tahun ke atas akan menjadi sebesar 39,9 persen dari keseluruhan penduduk Negeri Sakura pada 2060.
Padahal pada 2010, jumlahnya baru mencapai 23 persen. Semakin berkurangnya jumlah penduduk di Jepang juga diakibatkan bencana gempa bumi dan tsunami yang menewaskan sedikitnya 19 ribu orang Maret tahun lalu.
Namun demikian, institut ini memperkirakan kenaikan kembali angka harapan hidup. Kaum wanita diperkirakan bisa mencapai 90,93 tahun, sementara pria mencapai 84,19 tahun pada 2060.
Hal yang sama tidak akan berlaku untuk tingkat kesuburan, yang trennya diramalkan akan semakin anjlok dari skala 1,39 per wanita pada 2011 menjadi 1,35 pada 2060. Jika tingkat kesuburan bisa meningkat sampai 2,07 saja, maka penurunan penduduk bisa melambat. (umi)
Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Masyarakat Jepang, populasi Jepang yang saat ini berjumlah 128 juta orang diperkirakan menyusut hingga 86,74 juta.
Dilansir dari CNN, Senin, 30 Januari 2011, data ini diperoleh dari organisasi riset kementerian yang meramalkan pertumbuhan demografi selama 50 tahun mendatang per lima tahun sekali. Organisasi bernama Institut Kependudukan nasional dan Riset Keamanan Sosial ini juga memproyeksikan jumlah lansia berusia 65 tahun ke atas akan menjadi sebesar 39,9 persen dari keseluruhan penduduk Negeri Sakura pada 2060.
Padahal pada 2010, jumlahnya baru mencapai 23 persen. Semakin berkurangnya jumlah penduduk di Jepang juga diakibatkan bencana gempa bumi dan tsunami yang menewaskan sedikitnya 19 ribu orang Maret tahun lalu.
Namun demikian, institut ini memperkirakan kenaikan kembali angka harapan hidup. Kaum wanita diperkirakan bisa mencapai 90,93 tahun, sementara pria mencapai 84,19 tahun pada 2060.
Hal yang sama tidak akan berlaku untuk tingkat kesuburan, yang trennya diramalkan akan semakin anjlok dari skala 1,39 per wanita pada 2011 menjadi 1,35 pada 2060. Jika tingkat kesuburan bisa meningkat sampai 2,07 saja, maka penurunan penduduk bisa melambat. (umi)
0 comments:
Post a Comment