LuckyDelapan News.
Liputan6.com, Tokyo: Pemerintah Jepang akan menginstal sistem pemantauan tsunami berskala besar, di dasar laut Pasifik. Hal itu dilakukan guna mempercepat proses peringatan terhadap tsunami. Demikian diwartakan situs NHK, Senin (9/1).
Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Jepang berencana memasang kabel pendeteksi gempa di bawah laut dekat Palung Nippon di Samudra Pasifik. Seismometer di dasar laut, dan detektor tsunami bawah air itu, akan bekerja menggunakan sensor tekanan hidrolik.
Rencananya kedua alat tersebut (seismometer dan detektor tsunami) akan dipasang pada Maret 2013, di perairan Semenanjung Boso dan Pantai Sanriku. Lokasi tersebut berada di bagian utara dan selatan Jepang, yang menjadi pusat terjadinya gempa bumi besar yang melanda wilayah timur laut Jepang tahun lalu.
Sementara itu monitor tambahan akan diletakkan di tempat pemantau di lepas pantai Prefektur Miyagi dan dekat Palung Nippon, dekat dengan fokus gempa bumi 2011. Sedangkan 150 lokasi lain akan menyusul untuk dipasangkan alat itu pada Maret 2015.
Secara terpisah, tahun ini Badan Meteorologi Jepang akan menginstal seismometer di tiga lokasi yang berada di perairan sekitar 400 kilometer di lepas pantai timur laut. Data dari seismometer itu akan dikumpulkan oleh satelit, dan akan digunakan untuk mendeteksi gempa bumi besar yang diperkirakan terjadi di timur palung Nippon di Samudra Pasifik. Data tersebut akan membantu Badan Meteorologi untuk merilis informasi atau peringatan tsunami.
Akira Nagai, Kepala Divisi Pengawasan Badan Tsunami mengatakan bahwa sistem ini akan membantu mereka mengumpulkan data yang diperlukan. Sehingga dapat memantau tsunami lebih detail. Pada gempa bumi dan tsunami 2011 lalu, Badan Meteorologi Jepang mampu memantau gelombang tsunami sebelum mencapai pantai Jepang. Hal ini dikarenakan sistem penempatan global bawah laut yang dipasang di timur laut Jepang.(NHK/IAN)
Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Jepang berencana memasang kabel pendeteksi gempa di bawah laut dekat Palung Nippon di Samudra Pasifik. Seismometer di dasar laut, dan detektor tsunami bawah air itu, akan bekerja menggunakan sensor tekanan hidrolik.
Rencananya kedua alat tersebut (seismometer dan detektor tsunami) akan dipasang pada Maret 2013, di perairan Semenanjung Boso dan Pantai Sanriku. Lokasi tersebut berada di bagian utara dan selatan Jepang, yang menjadi pusat terjadinya gempa bumi besar yang melanda wilayah timur laut Jepang tahun lalu.
Sementara itu monitor tambahan akan diletakkan di tempat pemantau di lepas pantai Prefektur Miyagi dan dekat Palung Nippon, dekat dengan fokus gempa bumi 2011. Sedangkan 150 lokasi lain akan menyusul untuk dipasangkan alat itu pada Maret 2015.
Secara terpisah, tahun ini Badan Meteorologi Jepang akan menginstal seismometer di tiga lokasi yang berada di perairan sekitar 400 kilometer di lepas pantai timur laut. Data dari seismometer itu akan dikumpulkan oleh satelit, dan akan digunakan untuk mendeteksi gempa bumi besar yang diperkirakan terjadi di timur palung Nippon di Samudra Pasifik. Data tersebut akan membantu Badan Meteorologi untuk merilis informasi atau peringatan tsunami.
Akira Nagai, Kepala Divisi Pengawasan Badan Tsunami mengatakan bahwa sistem ini akan membantu mereka mengumpulkan data yang diperlukan. Sehingga dapat memantau tsunami lebih detail. Pada gempa bumi dan tsunami 2011 lalu, Badan Meteorologi Jepang mampu memantau gelombang tsunami sebelum mencapai pantai Jepang. Hal ini dikarenakan sistem penempatan global bawah laut yang dipasang di timur laut Jepang.(NHK/IAN)
0 comments:
Post a Comment