LuckyDelapan News
AFPGambar Marco Simoncelli terpampang di layar lebar, jelang pertandingan Juventus vs Fiorentina dalam lanjutan sepak bola Serie A, Selasa (25/10/11). Ini penghormatan kepada Simoncelli, yang tewas dalam kecelakaan maut GP Malaysia, Minggu (23/10/11).
JAKARTA, KOMPAS.com — Lambaian perpisahan terakhir warga Italia terhadap pebalap Marco Simoncelli berlangsung khidmat. Orangtua, adik, kerabat, sahabat, sampai simpatisan menyaksikan prosesi pemakamannya, baik langsung maupun melalui siaran televisi. Prosesi berlangsung dalam suasana yang cerah, tidak hujan lagi seperti sehari sebelumnya. Langit di atas Coriano, Italia, pun memberikan sinarnya.
Demikian laporan Heny, pewarta warga yang tinggal di Italia dan menulis pandangan matanya di sosial media Kompasiana, Jumat (28/10/2011) hari ini. Heny menangkap suasana Italia atas prosesi pemakaman Simoncelli dari berbagai media massa setempat. Ia menggambarkan, Coriano yang merupakan kampung halaman Simoncelli dipenuhi masyarakat yang datang dari berbagai wilayah, berbagai kota berbeda.
"Ada yang datang dengan kereta api, dengan pesawat, dengan bus atau mobil untuk mengikuti prosesi pemakaman Marco, untuk memberikan salam terakhir baginya, sebuah “pelukan” terakhir. Lebih dari sepuluh ribu orang memenuhi Coriano. Terlihat wajah-wajah sendu dalam prosesi upacara yang dilangsungkan di Gereja Santa Maria, Coriano itu," tulis Heny.
Menurut Heny, acara pemakaman dimulai pukul tiga sore waktu setempat dan sejak berjam-jam sebelumnya banyak warga masyarakat yang sudah hadir di depan gereja. Seperti yang diumumkan oleh Comune Coriano dua hari sebelumnya, katanya, karena Coriano hanya mampu menampung lebih kurang 10.000 pelayat, masyarakat yang kehabisan tempat disediakan area lain, yaitu sebuah sirkuit di provinsi Rimini yang tidak jauh dari Coriano. Sirkuit ini mampu menampung lebih dari 50.000 pelayat.
Bagaimana suasana duka menyelimuti warga Italia terhadap kepergian Simoncelli? Bagaimana rekan-rekan sesama pebalap seperti Valentino Rossi bersikap? Bagaimana ibunda Simoncelli berusaha tegar dan justru berusaha menghibur Rossi yang selalu murung? Bagaimana kesedihan itu juga dirasakan adik Simoncelli yang jelita? Ikuti berita selengkapnya berikut foto-foto di The Last Goodbye to Marco Simoncelli - Pemakaman SuperSic…
Demikian laporan Heny, pewarta warga yang tinggal di Italia dan menulis pandangan matanya di sosial media Kompasiana, Jumat (28/10/2011) hari ini. Heny menangkap suasana Italia atas prosesi pemakaman Simoncelli dari berbagai media massa setempat. Ia menggambarkan, Coriano yang merupakan kampung halaman Simoncelli dipenuhi masyarakat yang datang dari berbagai wilayah, berbagai kota berbeda.
"Ada yang datang dengan kereta api, dengan pesawat, dengan bus atau mobil untuk mengikuti prosesi pemakaman Marco, untuk memberikan salam terakhir baginya, sebuah “pelukan” terakhir. Lebih dari sepuluh ribu orang memenuhi Coriano. Terlihat wajah-wajah sendu dalam prosesi upacara yang dilangsungkan di Gereja Santa Maria, Coriano itu," tulis Heny.
Menurut Heny, acara pemakaman dimulai pukul tiga sore waktu setempat dan sejak berjam-jam sebelumnya banyak warga masyarakat yang sudah hadir di depan gereja. Seperti yang diumumkan oleh Comune Coriano dua hari sebelumnya, katanya, karena Coriano hanya mampu menampung lebih kurang 10.000 pelayat, masyarakat yang kehabisan tempat disediakan area lain, yaitu sebuah sirkuit di provinsi Rimini yang tidak jauh dari Coriano. Sirkuit ini mampu menampung lebih dari 50.000 pelayat.
Bagaimana suasana duka menyelimuti warga Italia terhadap kepergian Simoncelli? Bagaimana rekan-rekan sesama pebalap seperti Valentino Rossi bersikap? Bagaimana ibunda Simoncelli berusaha tegar dan justru berusaha menghibur Rossi yang selalu murung? Bagaimana kesedihan itu juga dirasakan adik Simoncelli yang jelita? Ikuti berita selengkapnya berikut foto-foto di The Last Goodbye to Marco Simoncelli - Pemakaman SuperSic…
0 comments:
Post a Comment