“Itu kan gagasan sudah lama,” kata Teguh kepada VIVAnews.com, Senin, 26 Juli 2010, “Gagasan agar Ibukota negara ditempatkan di wilayah tengah Indonesia.” Wilayah tengah itu dibayangkan PAN terletak di Pulau Kalimantan.
“Saya kira ini sebenarnya gagasan lama yang harus kita hidupkan lagi. Harus kita munculkan lagi di rapat-rapat Komisi II,” kata Teguh.
Alasan pemindahan, kata Teguh, pertama, karena kondisi macet di Jakarta yang semakin parah. Kedua, jika pemindahan dilakukan ke Kalimantan, tentu akan lebih aman dari gempa bumi. Menurut Peta Gempa 2010 yang dilansir pemerintah beberapa waktu lalu, Jakarta termasuk daerah yang rawan gempa. “Soal gempa ini, memperkuat juga gagasan pemindahan ke Kalimantan.”
Teguh menyatakan akan mengkaji prosedur perubahan itu. Kalau konstitusi mengatur ibukota negara harus di Jakarta, Teguh menyatakan, itu bisa disiasati dengan membuat aturan ibukota pemerintahan di tempat lain. “Biar nanti seperti Kuala Lumpur dan Putrajaya,” kata Teguh.
Kemacetan lalu lintas di Jakarta diperkirakan telah membawa kerugian sebesar Rp17,2 triliun setiap tahun. Estimasi itu merupakan hasil penelitian Dinas Perhubungan Jakarta pada 2009. Saat ini, pemerintah mengupayakan pembangunan mass rapid transit di Jakarta dan membangun jalan-jalan baru.
Kemacetan ini membuat iring-iringan pengawalan mobil untuk pejabat negara kerap menjadi kecaman warga. Bahkan, iring-iringan Presiden juga ikut diprotes seorang warga melalui surat terbuka di harian nasional.
Ibukota RI Diusulkan Pindah ke Palangkaraya
Wacana pemindahan ibukota negara mendapat tanggapan positif dari anggota Komisi II DPR RI, untuk mencari kota lain menjadi ibukota negara. Palangkaraya Kalimantan menjadi daerah yang diusulkan menggantikan jakarta sebagai Ibukota RI.
"Jakarta sudah tidak layak lagi menjadi ibu kota. Kota bisnis dan kota pemerintahan tidak dapat dipadukan di Jakarta," kata anggota Komisi II DPR RI, Arif Wibowodi gedung DPR RI Jakarta, Jumat (30/7)
Kendati pemindahan itu masih sebatas wacana, namun menurut beberapa anggota komisi II DPR menganggap ide itu merupakan hal yang ideal, mengingat Jakarta dinilai sudah tidak kondusif untuk dijadikan Ibukota negara.
Hal senada pun dikemukakan Ganjar Pranowo yang menyatakan, Palangkaraya di Kalimantan adalah daerah aman gempa karena tidak masuk ring of fire dan tidak ada gunung berapi di sana. " karena letaknya yang dekat dengan perbatasan pun bagus dari sisi pertahanan, karena daerah perbatasan akan menjadi lebih diperhatikan," jelas Ganjar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPR Marzuki Alie telah berniat untuk terus mendorong ide pemindahan ibu kota. "Ini memang domain pemerintah, tapi DPR akan tetap mendorong (realisasinya). Lebih baik ibu kota pindah ke Kalimantan Tengah," ujar Marzuki usai Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang IV DPR. (VIVAnews.com)
saya setuju ibu kota pindah ke kalimantan......
ReplyDelete