• LuckyDelapan News
Saat ini ada empat obyek dengan orbit yang mirip peluncuran Proton-M.
(foxnews.com)
VIVAnews - Roket milik Rusia Proton-M gagal membawa dua satelit, termasuk milik Telkom asal Indonesia, mencapai orbit. Bagian dari roket ini, Briz-M booster, diperkirakan tetap terbang di luar angkasa selama lima bulan.
Seorang sumber di industri roket Rusia mengatakan kepada Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, booster tersebut akan mendekati dan masuk ke lapisan atmosfer, setelah lima bulan 'mengambang' di angkasa raya.
Senin lalu, Rusia meluncurkan roket Proton-M dengan peluncur Briz-M. Roket ini membawa satelit Telkom-3 and the Express MD2 dari Baikonur Space Center, Kazakhstan. Tapi, peluncuran ini gagal menyusul malfungsi mesin.
Menurut Strategic Command Amerika Serikat, saat ini ada empat obyek dengan orbit yang mirip peluncuran Proton-M. Sumber RIA Novosti menduga keempat obyek itu adalah booster Briz-M, sebuah tangki tambahan, dan dua satelit yang dibawa Proton-M.
"Mereka terpisah, tapi sistem kontrol berfungsi," kata sumber tersebut sambil menambahkan bahwa sistem kontrol satelit sudah diaktifkan. "Mereka seharusnya merespons komando."
Akibat kegagalan ini, Badan Antariksa Rusia Roscosmos membekukan sementara waktu peluncuran Proton-M dengan Briz-M booster. Kedua satelit yang gagal dibawa tersebut sedianya akan melayani TV broadcast di Indonesia.
Satelit Telkom-3 dibangun perusahaan roket Rusia, Reshetnev, dengan peralatan telekomunikasi dari Thales Alenia Space. Sementara Express MD2 merupakan satelit kecil yang didesain oleh Khrunichev State Research and Production Space Center untuk Russian Satellite Communications Company (RSCC). Kedua satelit ini masuk asuransi Russian Ingosstrakh and Alfa Strakhovanie. (umi)
Seorang sumber di industri roket Rusia mengatakan kepada Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, booster tersebut akan mendekati dan masuk ke lapisan atmosfer, setelah lima bulan 'mengambang' di angkasa raya.
Senin lalu, Rusia meluncurkan roket Proton-M dengan peluncur Briz-M. Roket ini membawa satelit Telkom-3 and the Express MD2 dari Baikonur Space Center, Kazakhstan. Tapi, peluncuran ini gagal menyusul malfungsi mesin.
Menurut Strategic Command Amerika Serikat, saat ini ada empat obyek dengan orbit yang mirip peluncuran Proton-M. Sumber RIA Novosti menduga keempat obyek itu adalah booster Briz-M, sebuah tangki tambahan, dan dua satelit yang dibawa Proton-M.
"Mereka terpisah, tapi sistem kontrol berfungsi," kata sumber tersebut sambil menambahkan bahwa sistem kontrol satelit sudah diaktifkan. "Mereka seharusnya merespons komando."
Akibat kegagalan ini, Badan Antariksa Rusia Roscosmos membekukan sementara waktu peluncuran Proton-M dengan Briz-M booster. Kedua satelit yang gagal dibawa tersebut sedianya akan melayani TV broadcast di Indonesia.
Satelit Telkom-3 dibangun perusahaan roket Rusia, Reshetnev, dengan peralatan telekomunikasi dari Thales Alenia Space. Sementara Express MD2 merupakan satelit kecil yang didesain oleh Khrunichev State Research and Production Space Center untuk Russian Satellite Communications Company (RSCC). Kedua satelit ini masuk asuransi Russian Ingosstrakh and Alfa Strakhovanie. (umi)
• LuckyDelapan News
0 comments:
Post a Comment