• LuckyDelapan News
Pelaku tabrakan maut di Tugu Tani itu hari ini menjawab seratus pertanyaan tim psikolog
VIVAnews - Afriyani Susanti (29) tersangka kecelakaan maut di Tugu Tani, Jakarta Pusat mengakui jika sebelum pergi ke Stadium, dia pergi ke salah satu kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Dia bertemu dengan teman-teman kampusnya.
"Jadi rutenya, dari Cipete (bahas urusan pekerjaan), Kemang, Hotel Borobudur, Cikini lalu ke Stadium," jelas Efrizal, kuasa hukum Afriyani, di Jakarta, Kamis 2 Februari 2012.
Sementara itu, untuk membawa mobil Xenia B 2479 XI, kata Efrizal dipinjam kliennya dari awal hingga sampai akhirnya pulang. Saat bertemu di Stadium, Ketiga rekannya yang sekarang meringkuk ditahanan, meminta tolong Afriyani untuk mengantarnya sampai rumah, tetapi karena pengaruh ekstasi tersebut, konsentrasi Afriyani hilang dan menabrak sembilan orang.
Tetapi, berdasarkan pengakuan Afriyani, dirinya tidak begitu akrab dengan ketiga temannya yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penggunaan Narkoba. "Memang dia satu kampus, tetapi tidak akrab," jelas Efrizal.
Terkait dengan pemeriksaan, hari ini, kata Efrizal kliennya sudah menjalani tes wawancara yang dilakukan oleh psikolog BNN, RSKO dan Bidokkes Polda Metro Jaya. Seratus pertanyaan berhasil dijawab oleh Afriyani dalam kurun waktu 1,5 jam. Pemeriksaan, kata dia akan berlanjut hingga dua hari kedepan.
"Jadi rutenya, dari Cipete (bahas urusan pekerjaan), Kemang, Hotel Borobudur, Cikini lalu ke Stadium," jelas Efrizal, kuasa hukum Afriyani, di Jakarta, Kamis 2 Februari 2012.
Sementara itu, untuk membawa mobil Xenia B 2479 XI, kata Efrizal dipinjam kliennya dari awal hingga sampai akhirnya pulang. Saat bertemu di Stadium, Ketiga rekannya yang sekarang meringkuk ditahanan, meminta tolong Afriyani untuk mengantarnya sampai rumah, tetapi karena pengaruh ekstasi tersebut, konsentrasi Afriyani hilang dan menabrak sembilan orang.
Tetapi, berdasarkan pengakuan Afriyani, dirinya tidak begitu akrab dengan ketiga temannya yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penggunaan Narkoba. "Memang dia satu kampus, tetapi tidak akrab," jelas Efrizal.
Terkait dengan pemeriksaan, hari ini, kata Efrizal kliennya sudah menjalani tes wawancara yang dilakukan oleh psikolog BNN, RSKO dan Bidokkes Polda Metro Jaya. Seratus pertanyaan berhasil dijawab oleh Afriyani dalam kurun waktu 1,5 jam. Pemeriksaan, kata dia akan berlanjut hingga dua hari kedepan.
Ungkap Latar Belakang
Kepala Humas Badan Narkotika Nasional, Sumirat mengatakan tim yang memeriksa Afriyani dan ketiga temannya berjumlah 14 orang. Ia menjelaskan banyaknya tim dokter yang menangani kasus penyalahgunaan narkotika Afriyani ini sudah merupakan prosedur resmi.
"Untuk kasus-kasus lain untuk pemakai, tes kejiwaan dengan 14 dokter ini selalu dilakukan untuk melihat ketergantungan atau tidak," kata dia.
Tes wawancara, tambahnya, juga akan membuka latar belakang keluarga dari tersangka dan pergaulannya. "Bagaimana dia bisa kenal narkoba, kepribadiannya, keluarganya, sampai lingkungan di sekitarnya ini juga didalami," tandas Sumirat. (ren)
"Untuk kasus-kasus lain untuk pemakai, tes kejiwaan dengan 14 dokter ini selalu dilakukan untuk melihat ketergantungan atau tidak," kata dia.
Tes wawancara, tambahnya, juga akan membuka latar belakang keluarga dari tersangka dan pergaulannya. "Bagaimana dia bisa kenal narkoba, kepribadiannya, keluarganya, sampai lingkungan di sekitarnya ini juga didalami," tandas Sumirat. (ren)
0 comments:
Post a Comment