• ParadiseBOX
Khadafi tinggal tunjuk, gadis-gadis itu jadi budak seksnya.
ddd
(REUTERS/ Zohra Bensemra)
VIVAnews - Muammar al-Khadafi selama masih hidup dan menjabat sebagai Presiden Libya, kerap memperkosa dan menjadikan gadis-gadis remaja sebagai budak seksnya.
Fakta menyeramkan ini diungkap melalui film dokumenter stasiun berita Inggris, BBC4 yang akan tayang pada tanggal 3 Februari mendatang.
Namun, laman Dailymail pada awal pekan ini berhasil memperoleh beberapa foto saksi bisu aksi pemerkosaan yang dilakukan diktator Libya selama masih hidupnya.
Namun, laman Dailymail pada awal pekan ini berhasil memperoleh beberapa foto saksi bisu aksi pemerkosaan yang dilakukan diktator Libya selama masih hidupnya.
Dalam foto pertama terpampang sebuah kamar yang berlokasi di dalam penjara bawah tanah. Penjara ini tidak pernah diungkap ke publik, bahkan 26 bulan sejak dia digulingkan.
Kamar itu sengaja didekorasi pada tahun 1970-an dengan dinding kamar berwarna cokelat dan tempat tidur yang cukup besar. Penerangan di kamar ini pun dibiarkan sendu dan redup. Keadaan kamar ini, masih dibiarkan sama ketika terakhir kali Khadafi menggunakannya.
Sementara di foto kedua, dipampang sebuah ruang medis yang berisi peralatan dokter. Kegunaan dari ruangan itu untuk memeriksa korban apakah menderita penyakit menular seksual sebelum disetubuhi oleh Khadafi. Ruang medis ini juga digunakan untuk memaksa korbannya menjalani aborsi paksa, apabila mereka ketahuan hamil.
Gadis-gadis yang menjadi korban kebejatan Khadafi rata-rata masih perawan dan diculik dari sekolah atau kampus tempat mereka menuntut ilmu. Modusnya, Khadafi kerap berkunjung ke sekolah atau universitas untuk memberikan kuliah umum di sana.
Saat berbicara di hadapan para pelajar, pandangan mata Khadafi menerawang seraya membidik secara diam-diam target korbannya. Sebelum pergi meninggalkan ruangan pidato, dia akan memilih para korban dengan menepuk kepala mereka.
Kemudian, pengawal pribadi wanita akan menjemput gadis-gadis remaja itu untuk diculik. Apabila keluarga mereka menolak, maka para pengawalnya akan menembak mati, tanpa ampun.
Hal itu diperkuat kesaksian seorang guru di sekolah di Tripoli. Dia menyebut rata-rata gadis yang dijemput paksa oleh pengawal Khadafi masih berusia 14 tahun.
"Mereka menculik begitu saja gadis yang diinginkan Khadafi. Mereka tidak memiliki moral, hati nurani. Bahkan tidak sedikit pun belas kasihan mengingat mereka masih tergolong anak-anak," ujar guru itu.
Menurut pengakuan seorang ibu, bagi mereka yang anak-anaknya diculik Khadafi, tidak akan lagi pernah ditemukan.
"Seorang gadis pernah ditemukan tiga bulan kemudian tergeletak di tengah-tengah sebuah taman. Namun, dalam keadaan menyedihkan, kondisi fisik terluka dan terlihat habis diperkosa. Dia sengaja ditinggalkan di sana hingga mati," kata ibu tadi.
Kendati tidak banyak korban yang bersedia mengungkapkan pengalaman menyedihkan itu,BBC4 berhasil menemui seorang korban yang mengaku telah diperkosa berulang kali selama lebih dari tujuh tahun oleh Khadafi. Dia diculik, diteror dan diperkosa sejak usia 15 tahun.
Gadis ini sengaja dipilih untuk menyerahkan rangkaian bunga ketika Khadafi berkunjung ke sekolahnya di Sirte. Namun, keesokan harinya, tiga orang pengawal wanita mendatangi rumahnya dan menyampaikan bahwa dia harus membawakan Khadafi bunga.
Alih-alih di antar ke Istana, gadis ini malah dibawa ke sebuah ruang bawah tanah. Tiba di sana, sang gadis langsung ditelanjangi, dites darah, dan semua bulu-bulunya kecuali di bagian kemaluan, dicukur habis.
Wajahnya dipakaikan make up tebal. Pengawal wanita tadi sengaja menyiapkan gaun ketat dan potongan pendek. Setelah siap, dia dibawa masuk ke sebuah kamar. Di situ, Khadafi tengah berbaring dalam keadaan telanjang.
Gadis itu mencoba kabur, namun para pengawal wanitanya malah menangkap dia dan mengembalikan ke kamar tidur tadi. Di sana lah dia diperkosa berkali-kali selama tujuh tahun. Dia berhasil kabur secara tidak sengaja ketika pintu ruang bawah tanah itu tidak dikunci.
Hingga kini, warga Libya masih takut berbicara secara terbuka soal perilaku Khadafi yang menyimpang. Mereka khawatir akan mendapat pembalasan dari mantan antek-antek Khadafi yang masih setia kepada dia.
Khadafi tewas ditembak pada Oktober 2011, tak lama setelah dia digulingkan sebagai orang nomor satu di Libya. Khadafi memerintah Libya selama 42 tahun. (adi)
Kamar itu sengaja didekorasi pada tahun 1970-an dengan dinding kamar berwarna cokelat dan tempat tidur yang cukup besar. Penerangan di kamar ini pun dibiarkan sendu dan redup. Keadaan kamar ini, masih dibiarkan sama ketika terakhir kali Khadafi menggunakannya.
Sementara di foto kedua, dipampang sebuah ruang medis yang berisi peralatan dokter. Kegunaan dari ruangan itu untuk memeriksa korban apakah menderita penyakit menular seksual sebelum disetubuhi oleh Khadafi. Ruang medis ini juga digunakan untuk memaksa korbannya menjalani aborsi paksa, apabila mereka ketahuan hamil.
Gadis-gadis yang menjadi korban kebejatan Khadafi rata-rata masih perawan dan diculik dari sekolah atau kampus tempat mereka menuntut ilmu. Modusnya, Khadafi kerap berkunjung ke sekolah atau universitas untuk memberikan kuliah umum di sana.
Saat berbicara di hadapan para pelajar, pandangan mata Khadafi menerawang seraya membidik secara diam-diam target korbannya. Sebelum pergi meninggalkan ruangan pidato, dia akan memilih para korban dengan menepuk kepala mereka.
Kemudian, pengawal pribadi wanita akan menjemput gadis-gadis remaja itu untuk diculik. Apabila keluarga mereka menolak, maka para pengawalnya akan menembak mati, tanpa ampun.
Hal itu diperkuat kesaksian seorang guru di sekolah di Tripoli. Dia menyebut rata-rata gadis yang dijemput paksa oleh pengawal Khadafi masih berusia 14 tahun.
"Mereka menculik begitu saja gadis yang diinginkan Khadafi. Mereka tidak memiliki moral, hati nurani. Bahkan tidak sedikit pun belas kasihan mengingat mereka masih tergolong anak-anak," ujar guru itu.
Menurut pengakuan seorang ibu, bagi mereka yang anak-anaknya diculik Khadafi, tidak akan lagi pernah ditemukan.
"Seorang gadis pernah ditemukan tiga bulan kemudian tergeletak di tengah-tengah sebuah taman. Namun, dalam keadaan menyedihkan, kondisi fisik terluka dan terlihat habis diperkosa. Dia sengaja ditinggalkan di sana hingga mati," kata ibu tadi.
Kendati tidak banyak korban yang bersedia mengungkapkan pengalaman menyedihkan itu,BBC4 berhasil menemui seorang korban yang mengaku telah diperkosa berulang kali selama lebih dari tujuh tahun oleh Khadafi. Dia diculik, diteror dan diperkosa sejak usia 15 tahun.
Gadis ini sengaja dipilih untuk menyerahkan rangkaian bunga ketika Khadafi berkunjung ke sekolahnya di Sirte. Namun, keesokan harinya, tiga orang pengawal wanita mendatangi rumahnya dan menyampaikan bahwa dia harus membawakan Khadafi bunga.
Alih-alih di antar ke Istana, gadis ini malah dibawa ke sebuah ruang bawah tanah. Tiba di sana, sang gadis langsung ditelanjangi, dites darah, dan semua bulu-bulunya kecuali di bagian kemaluan, dicukur habis.
Wajahnya dipakaikan make up tebal. Pengawal wanita tadi sengaja menyiapkan gaun ketat dan potongan pendek. Setelah siap, dia dibawa masuk ke sebuah kamar. Di situ, Khadafi tengah berbaring dalam keadaan telanjang.
Gadis itu mencoba kabur, namun para pengawal wanitanya malah menangkap dia dan mengembalikan ke kamar tidur tadi. Di sana lah dia diperkosa berkali-kali selama tujuh tahun. Dia berhasil kabur secara tidak sengaja ketika pintu ruang bawah tanah itu tidak dikunci.
Hingga kini, warga Libya masih takut berbicara secara terbuka soal perilaku Khadafi yang menyimpang. Mereka khawatir akan mendapat pembalasan dari mantan antek-antek Khadafi yang masih setia kepada dia.
Khadafi tewas ditembak pada Oktober 2011, tak lama setelah dia digulingkan sebagai orang nomor satu di Libya. Khadafi memerintah Libya selama 42 tahun. (adi)
• ParadiseBOX
0 comments:
Post a Comment