• ParadiseBOX
• ParadiseBOX
Anda bisa melihat dampak dan radiasinya dengan simulasi ini.
ddd
(http://www.fdwallpapers.com)
VIVAnews - Mendengar bom nuklir, yang terlintas di benak Anda mungkin sebuah ledakan dahsyat yang mengerikan.
Nah, untuk menggambarkan bagaimana dahsyatnya bom itu, Anda bisa bermain-main dengan bom nuklir. Bukan untuk menakut-nakuti, hanya sekadar bermain.
Anda bisa membuat simulasi sederhana untuk mengetahui sejauh mana dampak bom dengan peta Nukemap 3D, peta simulasi nuklir ketiga buatan Alex Wellerstein, sejarawan dari American Institute of Physics, Mayland, AS, dilansir Dailymail,Selasa 23 Juli 2013.
Simulasi itu dapat Anda mainkan di Google Earth. Jadi, pengguna harus meng-instal plug-in Google Earth pada browser. Buka tautan ini.
Uniknya, pada peta bom nuklir ini, pengguna bisa mengendalikan bom nuklir. Pengguna bisa memilih berapa kekuatan, lokasi diledakkan bom.
Misalnya, pengguna ingin mengetahui seberapa dampak ledakan bom nuklir Hiroshima, Jepang, yang punya kekuatan 15 kiloton. Anda cukup masukkan kekuatan '15' pada kolom 'Explosive Yield'. Lalu, pilih Detonate.
Selanjutnya, pengguna bisa melihat dampak bom mulai dari bagaimana awan hasil bom, sejauh mana radius radiasi bom itu, sampai pada ketinggian berapa dampak awan yang ditimbulkan.
Menurut Wellerstein, peta itu dirancang untuk memvisualisasikan secara akurat serta memberikan pemahaman apa yang akan terjadi bila bom nuklir dijatuhkan di sebuah kota.
"Kita hidup di dunia di mana isu nuklir jadi perhatian utama, namun kebanyakan orang masih punya pikiran yang sangat buruk tentang apa yang harus dilakukan bila nuklir meledak," jelas Wellerstein dalam blog.
Peta buatannya itu juga menampilkan perkiraan jumlah korban yang akan jatuh jika sebuah bom nuklir meledak di sebuah tempat. Jumlah korban dihitung berdasarkan populasi di sebuah kota serta jarak orang dengan titik ledakan.
Nah, informasi mengenai populasi penduduk dalam sebuah kota, diambil dari Centre for History of Physics di American Institute of Physics.
Peta dapat menampilkan perilaku gumpalan awan, yang diambil dari persamaan beberapa ahli, U.S. Atomic Energy Commission Civil Effects Test Operations yang ditulis pada Februari 1953 serta tulisan The Effects of Nuclear Weapons terbitan 1964 karya Samuel Glasstone and Philip J. Dolan.
Wellerstein menambahkan, semua informasi yang digunakan untuk membuat Nukemap 3D tersedia untuk umum dan tidak memberikan data rahasia.
Wellerstein menampik jika peta ini bisa menguntungkan teroris di masa depan.
"Jika ada teroris yang menanyakan soal ini, kita berada pada titik yang terlambat. Tidak ada cara untuk mencegah bencana pada saat itu," kata Wellerstein membela diri. (eh)
Nah, untuk menggambarkan bagaimana dahsyatnya bom itu, Anda bisa bermain-main dengan bom nuklir. Bukan untuk menakut-nakuti, hanya sekadar bermain.
Anda bisa membuat simulasi sederhana untuk mengetahui sejauh mana dampak bom dengan peta Nukemap 3D, peta simulasi nuklir ketiga buatan Alex Wellerstein, sejarawan dari American Institute of Physics, Mayland, AS, dilansir Dailymail,Selasa 23 Juli 2013.
Simulasi itu dapat Anda mainkan di Google Earth. Jadi, pengguna harus meng-instal plug-in Google Earth pada browser. Buka tautan ini.
Uniknya, pada peta bom nuklir ini, pengguna bisa mengendalikan bom nuklir. Pengguna bisa memilih berapa kekuatan, lokasi diledakkan bom.
Misalnya, pengguna ingin mengetahui seberapa dampak ledakan bom nuklir Hiroshima, Jepang, yang punya kekuatan 15 kiloton. Anda cukup masukkan kekuatan '15' pada kolom 'Explosive Yield'. Lalu, pilih Detonate.
Selanjutnya, pengguna bisa melihat dampak bom mulai dari bagaimana awan hasil bom, sejauh mana radius radiasi bom itu, sampai pada ketinggian berapa dampak awan yang ditimbulkan.
Menurut Wellerstein, peta itu dirancang untuk memvisualisasikan secara akurat serta memberikan pemahaman apa yang akan terjadi bila bom nuklir dijatuhkan di sebuah kota.
"Kita hidup di dunia di mana isu nuklir jadi perhatian utama, namun kebanyakan orang masih punya pikiran yang sangat buruk tentang apa yang harus dilakukan bila nuklir meledak," jelas Wellerstein dalam blog.
Peta buatannya itu juga menampilkan perkiraan jumlah korban yang akan jatuh jika sebuah bom nuklir meledak di sebuah tempat. Jumlah korban dihitung berdasarkan populasi di sebuah kota serta jarak orang dengan titik ledakan.
Nah, informasi mengenai populasi penduduk dalam sebuah kota, diambil dari Centre for History of Physics di American Institute of Physics.
Peta dapat menampilkan perilaku gumpalan awan, yang diambil dari persamaan beberapa ahli, U.S. Atomic Energy Commission Civil Effects Test Operations yang ditulis pada Februari 1953 serta tulisan The Effects of Nuclear Weapons terbitan 1964 karya Samuel Glasstone and Philip J. Dolan.
Wellerstein menambahkan, semua informasi yang digunakan untuk membuat Nukemap 3D tersedia untuk umum dan tidak memberikan data rahasia.
Wellerstein menampik jika peta ini bisa menguntungkan teroris di masa depan.
"Jika ada teroris yang menanyakan soal ini, kita berada pada titik yang terlambat. Tidak ada cara untuk mencegah bencana pada saat itu," kata Wellerstein membela diri. (eh)
• ParadiseBOX
0 comments:
Post a Comment