• LuckyDelapan News
Air ini menjadi harapan baru bagi warga di wilayah kering Sahara.
Wilayah tandus di Afrika(REUTERS/Luc Gnago/Files)
VIVAnews - Sumber mata air baru ditemukan di bawah tanah wilayah tandus dataran Namibia, sub-Sahara Afrika. Sumber mata air ini tersedia dalam jumlah berlimpah, menjadi harapan bagi warga Afrika yang dilanda kekeringan.
Diberitakan BBC, Sabtu 20 Juli 2012, akifer atau lapisan aliran air bawah tanah ditemukan mengalir antara Angola dan Namibia. Akifer yang dinamakan Ohangwena II ini meliputi wilayah Namibia seluas 70x40 km.
"Jumlah yang terkandung di dalamnya sama dengan volume air yang saat ini mengaliri utara Namibia selama 400 tahun, yaitu sekitar 40 persen dari jumlah keseluruhan air di Namibia," kata Martin Quinger, manajer proyek pencarian mata air dariGerman federal institute for geoscience and natural resources(BGR).
Quinger mengatakan bahwa usia akifer itu diperkirakan mencapai 10.000 tahun, namun kualitas airnya masih sangat baik dan siap minum. "Jika air berada selama 10.000 tahun di bawah tanah, berarti telah tersimpan sebelum dimulainya polusi. Bisa jadi, air ini lebih baik dari yang ada sekarang," kata dia.
Cadangan air diperlukan bagi warga Afrika untuk menanam dan kehidupan sehari-hari. Di tanah Sahara yang tandus, air berarti kehidupan. Selama ini sebanyak 800.000 orang di Namibia dan Angola bergantung pada kanal yang berusia 40 tahun untuk pasokan air minum.
Dua negara juga bergantung pada dua sungai yang persediaannya terbatas untuk bertani. Temuan ini adalah kabar gembira. Diperkirakan, cadangan air baru yang berlimpah akan mengubah pola tanam warga.
Diberitakan BBC, Sabtu 20 Juli 2012, akifer atau lapisan aliran air bawah tanah ditemukan mengalir antara Angola dan Namibia. Akifer yang dinamakan Ohangwena II ini meliputi wilayah Namibia seluas 70x40 km.
"Jumlah yang terkandung di dalamnya sama dengan volume air yang saat ini mengaliri utara Namibia selama 400 tahun, yaitu sekitar 40 persen dari jumlah keseluruhan air di Namibia," kata Martin Quinger, manajer proyek pencarian mata air dariGerman federal institute for geoscience and natural resources(BGR).
Quinger mengatakan bahwa usia akifer itu diperkirakan mencapai 10.000 tahun, namun kualitas airnya masih sangat baik dan siap minum. "Jika air berada selama 10.000 tahun di bawah tanah, berarti telah tersimpan sebelum dimulainya polusi. Bisa jadi, air ini lebih baik dari yang ada sekarang," kata dia.
Cadangan air diperlukan bagi warga Afrika untuk menanam dan kehidupan sehari-hari. Di tanah Sahara yang tandus, air berarti kehidupan. Selama ini sebanyak 800.000 orang di Namibia dan Angola bergantung pada kanal yang berusia 40 tahun untuk pasokan air minum.
Dua negara juga bergantung pada dua sungai yang persediaannya terbatas untuk bertani. Temuan ini adalah kabar gembira. Diperkirakan, cadangan air baru yang berlimpah akan mengubah pola tanam warga.
Namun, Quinger memperingatkan bahwa pengambilan dari mata air tersebut harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kualitasnya.
Dia mengatakan bahwa di atas sumber air terdapat akifer tipis yang mengandung garam. Jika ceroboh dalam penggalian, maka air garam akan tercampur ke sumber air bersih dan merusaknya. Teknologi pengambilan air ini tidak mudah dan murah. (sj)
Dia mengatakan bahwa di atas sumber air terdapat akifer tipis yang mengandung garam. Jika ceroboh dalam penggalian, maka air garam akan tercampur ke sumber air bersih dan merusaknya. Teknologi pengambilan air ini tidak mudah dan murah. (sj)
• LuckyDelapan News
0 comments:
Post a Comment