• ParadiseBOX
• ParadiseBOX
Berasal dari potongan bangkai mammoth yang ditemukan di wilayah es
ddd
(Wikimedia Commons / Kurzon)
VIVAnews - Upaya menghidupkan kembali gajah purba atau mammoth, yang telah dinyatakan punah semakin lebar dengan adanya penemuan sampel darah dan jaringan otot pada bangkai hewan raksasa itu. Ilmuwan Rusia menemukan bangkai hewan itu di pulau lepas pantai Utara Siberia, Rusia.
Menurut harian Daily Mail, 30 Mei 2013, ilmuwan itu menemukan sampel tersebut dalam keadaan tampak awet meski diperkirakan mahluk itu telah mati sekitar 10 ribu tahun lalu. Diperkirakan bangkai mammoth itu mati pada usia 50 sampai 60 tahun.
Menurut The Siberia Times, darah itu akan disampaikan kepada peneliti Korea Selatan yang berencana menggunakan DNA mammoth untuk kepentingan kloning mahluk itu. Diharapkan dengan kloning, mammoth bisa hidup kembali.
Temuan itu memang membuat Semyon Grigoriev, Kepala Museum of Mammoths Institute of Applied Ecology of the North at the North Eastern Federal University, sangat terkejut.
"Ini adalah pertama kalinya kami berhasil memperoleh darah mammoth. Sebelumnya, tidak ada orang yang pernah melihat bagaimana darah mammoth mengalir," kata Grigoriev kepada The Siberian Times.
Soal kenapa sampel itu tetap awet, karena bangkai ditemukan di Kepulauan Novosibirsk yang merupakan wilayah es. "Perkiraan umur binatang itu sekitar 10 ribu tahun," tambah Dr Grigoriev. Dia memperkirakan mammoth saat itu jatuh ke air atau terjebak dalam rawa sehingga mahluk itu tidak bisa ke luar dan akhirnya mati.
"Karena fakta bagian bawah tubuh, termasuk rahang bawah dan jaringan lidah, terawetkan dengan baik," ujarnya. Sementara bagian tubuh atas dan dua kaki, yang terletak di atas tanah, telah digerogoti predator.
Metode Kloning
Peneliti berharap bisa menemukan satu sel hidup maupun segala sesuatu dari bangkai itu dan segera mendalami sel tersebut dengan cermat. "Untuk saat ini kecurigaan kami yaitu darah itu berisi sejenis anti beku alami. Untungnya kami juga menyertakan agen pengawetan darah khusus dalam ekspedisi ini," tambah Dr Grigoriev.
Saat ini bangkai dengan berat 1 ton itu telah dibawa ke daratan. Sampel mammoth telah diambil untuk studi ke Yakutsk, ibukota Republik Sakha, atau Yakutia, sebuah wilayah terbesar di Federasi Rusia.
Sementara sampel lainnya dikirim ke ilmuwan Korsel, Hwang Woo Suk yang punya laboratorium bioteknologi. Woo Suk diketahui berupaya mengkloning mammoth dengan cara menanamkan sel telur ke gajah hidup selama 22 bulan masa kehamilan.
Upaya menghidupkan kembali binatang yang telah punah telah diinisiasi dalam konferensi TEDx di Washington, AS yang disponsori National Geographic.
Kelompok itu mendiskusikan kemungkinan menghidupkan kembali 24 hewan yang punah. Hewan itu termasuk burung Dodo, burung Carolina Parakeet yang terakhir terlihat pada 1904 di Florida maupun Quagga, zebra terang yang pernah tinggal di Afrika Selatan tapi lenyap pada 1883.
Upaya menghidupkan hewan punah itu bukan tanpa kritik. Berberapa ilmuwan bersikeras mustahil untuk mendapatkan wujud persis mammoth seutuhnya. Peneliti ini menganggap DNA hewan kategori dinosaurus terlalu tua. (umi)
Menurut harian Daily Mail, 30 Mei 2013, ilmuwan itu menemukan sampel tersebut dalam keadaan tampak awet meski diperkirakan mahluk itu telah mati sekitar 10 ribu tahun lalu. Diperkirakan bangkai mammoth itu mati pada usia 50 sampai 60 tahun.
Menurut The Siberia Times, darah itu akan disampaikan kepada peneliti Korea Selatan yang berencana menggunakan DNA mammoth untuk kepentingan kloning mahluk itu. Diharapkan dengan kloning, mammoth bisa hidup kembali.
Temuan itu memang membuat Semyon Grigoriev, Kepala Museum of Mammoths Institute of Applied Ecology of the North at the North Eastern Federal University, sangat terkejut.
"Ini adalah pertama kalinya kami berhasil memperoleh darah mammoth. Sebelumnya, tidak ada orang yang pernah melihat bagaimana darah mammoth mengalir," kata Grigoriev kepada The Siberian Times.
Soal kenapa sampel itu tetap awet, karena bangkai ditemukan di Kepulauan Novosibirsk yang merupakan wilayah es. "Perkiraan umur binatang itu sekitar 10 ribu tahun," tambah Dr Grigoriev. Dia memperkirakan mammoth saat itu jatuh ke air atau terjebak dalam rawa sehingga mahluk itu tidak bisa ke luar dan akhirnya mati.
"Karena fakta bagian bawah tubuh, termasuk rahang bawah dan jaringan lidah, terawetkan dengan baik," ujarnya. Sementara bagian tubuh atas dan dua kaki, yang terletak di atas tanah, telah digerogoti predator.
Metode Kloning
Peneliti berharap bisa menemukan satu sel hidup maupun segala sesuatu dari bangkai itu dan segera mendalami sel tersebut dengan cermat. "Untuk saat ini kecurigaan kami yaitu darah itu berisi sejenis anti beku alami. Untungnya kami juga menyertakan agen pengawetan darah khusus dalam ekspedisi ini," tambah Dr Grigoriev.
Saat ini bangkai dengan berat 1 ton itu telah dibawa ke daratan. Sampel mammoth telah diambil untuk studi ke Yakutsk, ibukota Republik Sakha, atau Yakutia, sebuah wilayah terbesar di Federasi Rusia.
Sementara sampel lainnya dikirim ke ilmuwan Korsel, Hwang Woo Suk yang punya laboratorium bioteknologi. Woo Suk diketahui berupaya mengkloning mammoth dengan cara menanamkan sel telur ke gajah hidup selama 22 bulan masa kehamilan.
Upaya menghidupkan kembali binatang yang telah punah telah diinisiasi dalam konferensi TEDx di Washington, AS yang disponsori National Geographic.
Kelompok itu mendiskusikan kemungkinan menghidupkan kembali 24 hewan yang punah. Hewan itu termasuk burung Dodo, burung Carolina Parakeet yang terakhir terlihat pada 1904 di Florida maupun Quagga, zebra terang yang pernah tinggal di Afrika Selatan tapi lenyap pada 1883.
Upaya menghidupkan hewan punah itu bukan tanpa kritik. Berberapa ilmuwan bersikeras mustahil untuk mendapatkan wujud persis mammoth seutuhnya. Peneliti ini menganggap DNA hewan kategori dinosaurus terlalu tua. (umi)
• ParadiseBOX
0 comments:
Post a Comment