"Kami harus membuat perekonomian AS bangkrut."
ddd
i
(aljazeera.com)
VIVAnews - Pemimpin kelompok al-Qaeda yang kini menggantikan posisi Osama bin Laden, Ayman al-Zawahiri, menebar pesan mengejutkan. Isinya ajakan kepada para pendukungnya untuk menyerang Amerika Serikat dengan tujuan membuat perekonomian mereka morat marit.
Stasiun berita Al Jazeera, Sabtu 14 September 2013 melansir pesan itu berupa rekaman suara dan diposting di sebuah media online dua hari usai warga AS memperingati 12 tahun tragedi kemanusiaan serangan 11 September.
"Kami harus membuat perekonomian AS bangkrut dengan terus membuat mereka mengeluarkan dana yang besar di bidang keamanannya, karena titik lemah AS saat ini adalah perekonomiannya. Saat ini perekonomian mereka sudah mulai ambruk karena terlalu banyak mengeluarkan biaya di bidang militer dan keamanan," ucap Zawahiri.
Namun menurut Al Jazeera, kebenaran rekaman suara itu belum dapat dipastikan. Zawahiri menambahkan dengan terus membiarkan AS dalam keadaan demikian, maka hanya membutuhkan beberapa serangan saja di lokasi tertentu.
"Kami memang pernah dikalahkan dalam perang di Somalia, Yaman, Irak dan Afganistan, maka kami harus terus mengikutinya dengan menebar perang di tanah mereka sendiri. Serangan terpisah ini dapat dilakukan oleh beberapa saudara-saudara kami," imbuh Zawahiri.
Dalam kesempatan itu dia juga meminta kaum muslim untuk menangkap celah kesempatan agar dapat menyerang AS.
"Kesempatan apa pun untuk dapat melakukan serangan kecil atau besar terhadap AS. Walaupun hal itu membutuhkan waktu dan kesabaran hingga bertahun-tahun lamanya," kata dia.
Cara lain yang disarankan oleh Zawahiri untuk menyerang perekonomian AS yaitu dengan mengajak kaum muslim tidak beli produk buatan AS dan negara-negara sekutunya. Menurut Zawahiri, itu hanya akan membantu memberikan dana tambahan kepada tentara AS untuk melakukan aksi militer di tanah muslim.
Dia juga minta pengikutnya agar tidak menggunakan mata uang dolar AS untuk bertransaksi. Zawahiri imbau agar bertransaksi dengan mata uang negara yang tidak menyerang kaum muslim.
Dia kemudian menyinggung soal serangan bom Boston pada 15 April kemarin sebagai contoh serangan yang mampu membuat perekonomian AS melemah. Bahkan dia menyetujui aksi pengeboman yang dilakukan oleh kakak beradik Tamerland dan Dzhokhar Tsarnaev.
Dalam serangan dua bom itu, sebanyak tiga orang dilaporkan tewas, sementara 264 lainnya terluka.
"Aksi pengeboman Boston menyatakan kepada warga AS, bahwa yang mereka hadapi bukan hanya individu, organisasi atau kelompok. Melainkan mereka menghadapi pemberontakan kaum Muslim yang berkembang jadi jihad untuk mempertahankan jiwa, kemampuan dan martabat kami," kata Zawahiri.
Sebelumnya, kata Zawahiri, rezim pemerintahan AS menolak mengakui bahwa al-Qaeda merupakan sebuah pesan, sebelum akhirnya berubah jadi organisasi. Keberadaan Zawahiri diyakini di perbatasan antara Pakistan dan Afganistan.
Stasiun berita Al Jazeera, Sabtu 14 September 2013 melansir pesan itu berupa rekaman suara dan diposting di sebuah media online dua hari usai warga AS memperingati 12 tahun tragedi kemanusiaan serangan 11 September.
"Kami harus membuat perekonomian AS bangkrut dengan terus membuat mereka mengeluarkan dana yang besar di bidang keamanannya, karena titik lemah AS saat ini adalah perekonomiannya. Saat ini perekonomian mereka sudah mulai ambruk karena terlalu banyak mengeluarkan biaya di bidang militer dan keamanan," ucap Zawahiri.
Namun menurut Al Jazeera, kebenaran rekaman suara itu belum dapat dipastikan. Zawahiri menambahkan dengan terus membiarkan AS dalam keadaan demikian, maka hanya membutuhkan beberapa serangan saja di lokasi tertentu.
"Kami memang pernah dikalahkan dalam perang di Somalia, Yaman, Irak dan Afganistan, maka kami harus terus mengikutinya dengan menebar perang di tanah mereka sendiri. Serangan terpisah ini dapat dilakukan oleh beberapa saudara-saudara kami," imbuh Zawahiri.
Dalam kesempatan itu dia juga meminta kaum muslim untuk menangkap celah kesempatan agar dapat menyerang AS.
"Kesempatan apa pun untuk dapat melakukan serangan kecil atau besar terhadap AS. Walaupun hal itu membutuhkan waktu dan kesabaran hingga bertahun-tahun lamanya," kata dia.
Cara lain yang disarankan oleh Zawahiri untuk menyerang perekonomian AS yaitu dengan mengajak kaum muslim tidak beli produk buatan AS dan negara-negara sekutunya. Menurut Zawahiri, itu hanya akan membantu memberikan dana tambahan kepada tentara AS untuk melakukan aksi militer di tanah muslim.
Dia juga minta pengikutnya agar tidak menggunakan mata uang dolar AS untuk bertransaksi. Zawahiri imbau agar bertransaksi dengan mata uang negara yang tidak menyerang kaum muslim.
Dia kemudian menyinggung soal serangan bom Boston pada 15 April kemarin sebagai contoh serangan yang mampu membuat perekonomian AS melemah. Bahkan dia menyetujui aksi pengeboman yang dilakukan oleh kakak beradik Tamerland dan Dzhokhar Tsarnaev.
Dalam serangan dua bom itu, sebanyak tiga orang dilaporkan tewas, sementara 264 lainnya terluka.
"Aksi pengeboman Boston menyatakan kepada warga AS, bahwa yang mereka hadapi bukan hanya individu, organisasi atau kelompok. Melainkan mereka menghadapi pemberontakan kaum Muslim yang berkembang jadi jihad untuk mempertahankan jiwa, kemampuan dan martabat kami," kata Zawahiri.
Sebelumnya, kata Zawahiri, rezim pemerintahan AS menolak mengakui bahwa al-Qaeda merupakan sebuah pesan, sebelum akhirnya berubah jadi organisasi. Keberadaan Zawahiri diyakini di perbatasan antara Pakistan dan Afganistan.
• ParadiseBOX
0 comments:
Post a Comment